28 Maret, 2011

IDM 5.xx for Firefox 4

IDM 5.xx for Firefox 4

Ah Menyebalkan ketika saya update Firefox 4 beberapa add on tidak berjalan hufhh, terutama add on kesukaan saya firefox adalah IDM, hal ini dikarekan IDM saya masih idm lama yaitu seri 5.19 hmm jadul abis sekrang dah ada 6final8 hehehe tapi selalu ada cara menuju roma begitu pepatah mengatakan, saya senang pakai idm 5 ini karena pacthnya tidak kena razia satpol PP :) yang terbukti aman bertahun tahun saya pakai, beberapa temen memakai idm 6 sering ketangkep satpol pp jadinya harus sibuk mencari patch baru, oke tidak usah berlama-lama kita coba caja cara saya dengan IDM 5 xx tetap bisa pakai untuk download di Firefox 4


Pertama yang kita lakukan download dile add on IDM terbaru cuma addon nya saja bukan instaler idmnya  
Download AddOn IDM for Firefox 4

 Selanjutnya instal seperti biasa dan anda bisa memakai idm lama anda di firefox yang baru :)

  http://widiy.blogspot.com/
Baca selengkapnya

26 Maret, 2011

Jangan Kau Gadaikan AGama Demi cinta (Review)

Jangan Kau Gadaikan AGama Demi cinta (Review)

Review Satu dimulai dari yang ringan ringan dulu
5. Jangan Kau Gadaikan AGama Demi cinta


Details
ISBN:9786029688627
Author:KHALID ABDILLAH
Bahasa:INDONESIA
Date Published:2010
No. of Pages:156
Dimensions (cm):14 x 20.5



Diawali dengan sebuah puisi dari Abu Aufa berjudul "Teruntuk Saudaraku se-Iman" buku ini diawali dan sebanarnya dari puisi ini mewakili isi buku yang akan kita baca.


Buku ini ceukup kecil bagi saya, cukup tipis jadi bisa kita bawa dan baca sewaktu dalam perjalan seperti saya kemarin melakukan perjalanan Surabaya Boyolali ditemani buku ini dan tidak terasa pulang pergi sudah hampir selesai membaca.


Buku ini terbagi dalam beberapa bagian bagian awal kita dihadirkan hukum nikah beda agama dan menariknya disini kita tidak hanya disuguhkan materi nikah beda agama bukan hanya menurut Islam namun semua agama yang berkembang di Indonesia pada umumnya. dan hampir semua agama melarang dan haram hukumnya menikah beda agama, kecuali Islam yang membagi hukum nikah beda agama dengan kriterianya dan Budha tidak mempermalsahkan nikah beda agama namun hanya disarankan satu agama, hal ini disebabkan pertimbangan kehidupan dalam perkawinan itu sendiri. Dibagian awal ini kita disajikan landasan-landasan orang orang yang membolehkan nikah beda agama dari agama Islam yang berhaluan liberal dan diberikan pula maslah yang tmbul ketika menjalani nikah beda agama diantaranya adalah problem mendidik anak dan soal hak waris, serta tidak lupa mengupas nikah beda agama menurut hukum di negara Indonesia ini jelas tidak sah dan tidak ada perlindungan hukum atas hal itu demikian menurut kesimpulan Prof Daud Ali tentang nikah beda agama.


Bagian kedua adalah Kontroversi Nikah Beda Agama, bagian ini hanya memperjelas bagian pertama soal pro dan kontra nikah beda agama namun lebih diperinci dengan data-data ucapan atau pernyataan yang bersangkutan baik yang menolak atau mendukung nikah beda agama. Ulil Abshar Abdallah, Prof Dr. Zainul Kmal, Aprikot, Revalino David adalah beberapa orang yang dibawakan sebagai kelmpompok pendukung nikah beda agama.


Selanjutnya dibagian ke tiga anda akan dibuat terperanjat dan mengekerutkan dahi tanda heran sekaligus emosi, kita pada bagian ini akan dibawa pada contoh real “Wajah Buram Nikah Beda Agama” modus modus licik srigala berbulu bebek dipaparkan mulai dari modus pacaran hingga menghamili kemudian memaksa pindah agama kalo mau dinikahi, setalah punya anak dipaksa pindah agama, pura-pura jadi muslim, pemerkosan dan pemaksaan pindah agama, memfoto adegan suami istri dan mengancam akan menyebarkan kalo tidak mau pindah agama dan beberapa modus yang serupa hanya dipoles dan dimodif sedikit.


Dibagian ke empat sebenarya saya kira kurang pas dengan judul buku namun sedikit menyingung soal Fenomena liberalisasi dan kristenisasi, jika kita tarik benang merah cukup jauh bisa berhubungan karena pendukung nikah beda agama adalah mereka-mereka yang berpaham liberal, liberal adalah salah satu jalan nikah beda agama dan 1000 jalan permurtadan yang tidak terasa. Dibab ini fokus pembahasan pada kristenisasi dengan modusnya seperti operasi yerikho 2000 dan doa 2002 dan tidak kalah menarik dari dukungan tokoh muslim liberal.
Nah pada bagian ke-lima ini kita akan diperkenalkan organisasi penggerak atau pendukung nikah beda agama, dinatara yang disebutkan penulis adalah Universitas Paramadina, JIL, The Wahid Institute, AKKBB (Aliansi Kebangsaan Untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan), Kajian Utan Kayu, Indonesia Conferensce on Religion and Peace (ICRP) dan tidak lupa pula disertakan nama-nama dari pembesar dan tokoh dari organisasi tersebut.


Bab selanjutnya yaitu bagian ke-enam kita diajak untuk mengenal para pendukung nikah beda agama secara personal, diantara tokoh yang diangkat penulis adalah Nurcholis majid, Abdurahman Wahid, Ulil abshar abdallah, Dr, Zainul Kamal, Azyumardi azra, Prof, Dr Siti Musdah Mulia, Zuhairi misrawi, Dawan raharjo. Tidak lupa dibagian akhir di Bab 7 kita akan mendapatkan beberapa pasangan nikah beda agama dari kalangan artis.


Teruntuk Saudaraku Se-Iman


Menunggu memang melelahkan jiwa
Pangeran yang dinanti di manakah gerangan
Namun …
Tidaklah sebanding artinya kalau kau gadaikan agama karena gundah gulana
Bukankah kakanda kelak juga akan di surga ?
Lalu mengapa tak tunggu saja ia datang berkereta kencana bertahta emas permata
Cinta, entah berapa banyak pahlawan yang tercipta karenanya..
Juga kadang melahirkan para pecundah
Ia laksana kobaran api yang berasal dari satu titik bara, menyuluh namun dapat pula membakar.
Impian karena cinta dapat membuat hati dan raga terselimutio bahagia ..
Memompa harapan yang keluar masuk melalui butiran darah ..
Mengharapkan belahan jiwa yang siap mendampingi saat tawa dan air mata ..
Hingga terbentang siluet istimewa seorang wanita yang telah menikah, mengandung, dan melahirkan si kecil .. dengan selimut kasih sayang penuh luapan cinta ..


Cinta akan membentuk keluarga sakinah, mawadah wa rahmah ..
Karena kesamaan Iman dan agama dalam naungan Ridha Allah
Jangan biarkan sediikitpun celah hatimu terbuka dengan cinta terselubung haleluyyah
Karena cinta seperti itu akan merangas aqidah
pernikahan dengan berbeda keyakinan tidak akan melahirkan ketentraman jiwa,
Karena ia adalah Zina
Kelak , dapatkah engkau menjawab, jika anakmu bertanya,
Mengapa ayah selalu pergi hari minggu, sedangkan dirimu ruku' dan sujud ..
Bisakah engkau menjelaskan saat anak laki-lakimu bertanya ..
Mengapa ayah tidak menghadiri shalat jum'at
padahal engkau panjang lebar menjelaskannya..
Atau, mengapa ayah tidak mengucapkan Bismillah tapi atas nama Bapa, Putra dan Roh Kudus ?
Juga mengapa tuhannya ada 3 sedangkan dirimu selalu mengucapkan Ahad .. Ahad .. Ahad
Mampukah engkau menjelaskan itu .. ?


(Abu Aufa)


Penulis yang lahir tahun 1987 cuma selisih dua tahun darri saya ini mampu membawakan materi ini dengan cukup ringan dengan bahasa yang mudah dipahami pembaca baik yang awam sekalipun, akhir kata ini buku recomended buat yang lagi mengalami problema perbedaan keyakinan dalam menjalin cinta dan menambah pembendaharan pengetahuan tentang realitas nikah beda agama.


Surabaya, 21 Maret 2011  http://widiy.blogspot.com/
Baca selengkapnya

16 Maret, 2011

Fenomena Akhwat Facebook-ers

Fenomena Akhwat Facebook-ers


dakwatuna.com – Suatu hari saat chatting YM, saat aku belum memiliki akun FB..

”Ada FB ga?”
”Ga ada. Adanya blog multiply. perempuanlangitbiru.multiply.com..”
Tak berapa lama kemudian.
”Kok foto di MPmu (multiply, red), anak kecil semuanya siih?? Fotomu mana?”, tanya seorang akhwat yang baru dikenal dari forum radiopengajian.com.
”Itu semua foto keponakanku yang lucu.. ”, jawabku.
Suatu hari di pertemuan bulanan arisan keluarga..
“De’ kok di FBmu ga ada fotomu siih??”, tanya kakak sepupu yang baru aja ngeadd FB-ku.
“Hehe.. Ntar banyak fansnya..”, jawabku singkat sambil nyengir.
Suatu siang di pertemuan pekanan..
“Kak, foto yang aku tag di FB diremove ya? Kenapa kak??”, tanya seorang adik yang hanya berbeda setahun dibawahku..
“He..”, jawabku sambil senyum nyengir yang agak maksa.
Suatu malam di rumah seorang murid.
”FBmu apa?? Saya add ya..”, tanya bapak dari muridku.
Setelah add FBku sang bapak bertanya: ”Kok ga ada fotonya siih??”
Aku hanya bisa ber-hehe-ria.
Dari beberapa kejadian itu, aku hanya bisa menyimpulkan bahwa yang pertama kali dilihat orang ketika meng-add FB seseorang adalah fotonya. Entahlah apa alasannya, mungkin memang ingin tahu bagaimana wajah sang pemilik akun FB, padahal kan yang di add biasanya yang sudah dikenal. Lantas jika memang sang empunya akun tidak memajang foto dirinya di FB, langsung deh jadi bahan pertanyaan, bahkan untuk seorang akhwat sekalipun.
Jika ditilik-tilik, fenomena foto akhwat yang bertebaran di dunia maya nampaknya sudah bukan barang asing lagi. Kita dengan mudah menemuinya termasuk di FB. FB yang merupakan suatu situs jejaring sosial begitu berdampak besar bagi pergaulan masyarakat dunia, pun termasuk pergaulan di dunia ikhwan akhwat.
Maraknya foto akhwat yang bertebaran di FB, membuat LDK (Lembaga Da’wah Kampus) suatu kampus ternama harus membuat peraturan yaitu tidak memperbolehkan akhwat aktivis da’wah kampus memajang foto dirinya di FB. Tentu saja banyak reaksi yang muncul dari peraturan dan kebijakan itu, mulai dari yang taat menerima dengan lapang dada sampai ada juga yang mem’bandel’. Namun apalah arti sebuah peraturan jika memang kita tidak mengetahui fungsi dan tujuannya dengan benar, dapat dipastikan peraturan hanya untuk dilanggar jika ditegakkan tanpa kepahaman.
****
Di suatu pertemuan para akhwat aktivis da’wah kampus..
”Ayolaaah,, foto bareng..”, rayuku sebagai fotografer ketika terheran-heran melihat seorang akhwat yang tidak mau ikut foto, menjauhi kumpulan akhwat yang siap-siap berpose.
Selidik punya selidik ternyata akhwat tersebut kapok untuk difoto karena fotonya beredar di FB padahal dia ga punya FB. Fotonya bisa beredar di FB karena teman-teman satu jurusan mengunduh foto momen bersama di FB yang tentu saja ada dirinya di dalam foto itu. Padahal saat itu, aku belum punya FB (hanya memiliki blog di multiply) dan tidak terbersit sedikit pun berniat untuk mempublish foto itu di dunia maya, yaaa hanya untuk disimpan di folder pribadiku. Foto kebersamaan dengan para saudari seperjuangan yang bisa membangkitkan semangat di saat-saat tak bersemangat, hanya dengan melihatnya.
Jika diperhatikan dengan seksama, ternyata benar bahwa orang-orang termasuk akhwat sudah terbiasa berkata: ”Nanti jangan lupa di upload n di tag in di FB ya..” setelah melakukan foto bersama.
Benar saja! Di suatu kesempatan berselancar di dunia maya, di saat aku akhirnya memutuskan membuat akun FB, melihat-lihat, berkunjung ke FB para akhwat, dan ternyata benar saja foto-foto akhwat dengan mudah dilihat para pengguna FB yang telah menjadi temannya. Aku yang memiliki kepribadian idealis-pemimpi agak terkejut juga melihat hal itu, secara baru terjun di dunia perFBan. Terkejut karena kecantikan para akhwat dengan mudah dinikmati oleh orang lain. Aku agak bingung juga harus bagaimana melihat fenomena akhwat facebook-ers. Ada kekhawatiran apakah terlalu idealisnya pikiranku yang mungkin sebenarnya mengunduh foto sudah menjadi hal yang biasa saja di kalangan para akhwat. Itulah realita yang ada. Entah apa yang melatarbelakangi para akhwat akhirnya mengunduh foto pribadinya atau bersama rekan-rekannya di FB.
Hingga akhirnya pada suatu hari, terjadilah sebuah percakapan:
”Kenapa siih yang dilarang majang foto itu cuma akhwat? Kenapa ikhwan juga ga dilarang?? Bukannya sama aja ya?? Sama-sama bakalan dinikmati kecantikan atau kegantengannya kan??”, tanyaku bertubi-tubi kepada seorang saudari yang sepemikiran denganku tentang fenomena foto akhwat di FB.
”Ya beda-lah.. Coba kita liat para cewek yang ngefans sama artis-artis cowok Korea, mereka cuma ngeliat cowok Korea itu sekadar suka-suka yang berlebihan.. Udaaaah,, hanya sebatas suka ngeliat. Tapi kalo cowok yang ngeliat foto cewek, itu beda. Kamu tau kan kalo daya lihat para cowok itu berbeda?? Ada pemikiran-pemikiran tertentu dari para cowok ketika melihat seorang cewek bahkan hanya sekadar foto.”
Hmm.. yayaya.. Memang aku pernah mendengar bahwa daya lihat seorang laki-laki itu 3 dimensi. Laki-laki bisa membayangkan dan memikirkan hal-hal yang abstrak diluar dari yang dia lihat. Bahkan katanya lagi, seorang laki-laki bisa saja memikirkan seorang perempuan tanpa berbusana hanya karena melihat seorang perempuan yang berbusana mini berlalu di hadapannya. Namun kebenaran itu belum bisa kubuktikan karena aku hanyalah seorang perempuan biasa bukan seorang laki-laki.
Pantas saja Allah memerintahkan kita untuk menahan pandangan, seperti dalam firman-NYA:
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya. . . . .” [QS. An-Nuur : 30-31]
Ayat ini turun saat Nabi Shalallahu a’laihi wassalam pernah memalingkan muka anak pamannya, al-Fadhl bin Abbas, ketika beliau melihat al-Fadhl berlama-lama memandang wanita Khats’amiyah pada waktu haji. Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa al-Fadhl bertanya kepada Rasulullah Shalallahu a’laihi wassalam, “Mengapa engkau palingkan muka anak pamanmu?” Beliau Shalallahu a’laihi wassalam menjawab, “Saya melihat seorang pemuda dan seorang pemudi, maka saya tidak merasa aman akan gangguan setan terhadap mereka.”
Dari ayat diatas dapat dilihat bahwa yang diperintahkan untuk menahan pandangan bukan saja laki-laki namun juga perempuan. Untuk itu, sudah seharusnya kita menjaga pandangan dari hal-hal yang tidak seharusnya kita pandang.
Lalu apa hubungannya dengan pemajangan foto di dunia maya??
Jika dulu kasus menjaga pandangan hanya karena bertemu dan bertatap langsung, namun saat ini sudah lebih canggih lagi, tanpa bertemu dan bertatap pun, godaan menahan pandangan itu tetap ada. Ya! Bisa jadi dengan banyaknya bertebaran foto akhwat di dunia maya, itulah godaan terbesar. Buat para ikhwan, harus mampu menahan pandangan di saat berselancar di dunia maya, di saat-saat kesendirian berada di depan layar komputer ataupun laptop. Kondisikan hati terpaut dengan Allah saat-saat kesendirian, jangan sampai kita menikmati foto akhwat yang bertebaran di dunia maya. Buat para akhwat, yang memang merupakan godaan terbesar bagi para ikhwan, akankah kita terus menciptakan peluang untuk membuat para ikhwan ter’paksa’ memandangi foto-foto pribadi kita?
****
Kejadian demi kejadian yang kutemukan di dunia maya begitu banyak menyadarkanku akan pentingnya seorang akhwat menjaga dirinya untuk tidak mudah mengupload foto dirinya di dunia maya.
Beberapa hari belakangan ini, ketika sedang mencari desain kebaya wisuda untuk muslimah berjilbab di mesin pencari google, diri ini dipertemukan dengan sebuah blog yang bernama ’jilbab lovers’. Pecinta jilbab. Ya! Sesuai namanya, di blog itu berisi hampir semuanya adalah foto-foto muslimah berjilbab dengan berbagai pose. Di antara beberapa foto muslimah berjilbab itu, aku temukan 3 komentar yang mengomentari foto seorang gadis, aku akui gadis dalam foto itu sungguh cantik, memenuhi kriteria wanita cantik yang biasanya dikatakan sebagian besar orang. Beginilah kurang lebih komentar 3 orang laki-laki pada foto gadis itu dengan sedikit perubahan:
” Itu baru namanya gadis .. cantik nan islami.. sempuuuuurnaaaa… salam kenal..”
”Subhanallah ada juga makhluk Allah seperti ini ya..”
”Subhanallah..”
Jika kita lihat ke-3 komentar diatas, bisa dilihat bahwa komentarnya begitu islami dengan kata-kata Subhanallah namun juga menyiratkan bahwa sang komentator begitu menikmati kecantikan sang gadis di dalam foto. Hal ini menandakan bahwa siapapun yang melihat foto itu memang pada akhirnya akan menikmati kecantikan sang gadis berjilbab. Allahurobbi,, akankah kita -para akhwat- rela jika kecantikan diri kita dapat dengan bebas dinikmati oleh orang lain yang belum halal bagi kita bahkan belum kita kenal?
Mungkin akan ada sebagian dari kita -para akhwat- yang akan menepisnya: ”Aaahh,, itu kan foto close up. Kalo foto bareng-bareng ya gpp donk??”
Hmm.. ada satu lagi yang kutemukan di dunia maya mengenai foto muslimah berjilbab. Pernah suatu hari, ketika diri ini mencari gambar kartun akhwat untuk sebuah publikasi acara LDF (Lembaga Da’wah Fakultas) di mbah google, kutemukan foto muslimah berjilbab yang sudah diedit sedemikian rupa hingga menjadi sebuah gambar porno. Memang gambar itu tidak kutemukan langsung diawal-awal halaman pencarian google, tapi berada di halaman kesekian puluh dari hasil pencarian keyword yang aku masukkan. Terlihat foto wajah sang muslimah begitu kecil (kuduga dicrop dari sebuah foto) dan dibagian bawah wajah sang muslimah berjilbab diedit dengan dipasangkan foto/gambar sesuatu yang seharusnya tidak diperlihatkan. Naudzubillahimindzalik..
Bagaimana perasaan kita jika seandainya melihat foto diri kita sendiri yang sudah diedit menjadi gambar porno dan dinikmati oleh orang banyak di dunia maya? Atau bagaimana perasaan kita jika ada kerabat dekat yang melihat foto kita yang sudah diedit sedemikian rupa menjadi gambar porno?
Semoga saja hal ini tidak menimpa diri kita. Ya Rabb,, bantu kami –para akhwat- untuk menjaga kemuliaan diri kami..
Mungkin kita bisa mengambil teladan dari kejadian di bawah ini…
Suatu ketika, diri ini menemukan blog (multiply, red) seorang ustadz. Dalam blog itu, terlihat foto sang ustadz bersama ketiga anaknya yang masih kecil, tanpa terlihat ada istrinya. Di bawah foto itu diberi keterangan:”mohon maaf tidak menampilkan foto istri saya..”
Dari situ aku ambil kesimpulan bahwa sang ustadz sepertinya memang tidak ingin menampilkan foto sang istri. Bisa jadi karena begitu besar cintanya terhadap sang istri, maka tak boleh ada yang menikmati kecantikan sang istri selain dirinya, begitu dijaga sekali kemuliaan istrinya. Ya Rabb,, semoga kami -para akhwat- bisa menjaga kemuliaan diri kami..
Mungkin kita bisa mengambil hikmah dari kejadian di bawah ini…
Baru saja kemarin, di perkampungan multiply, MP, ada berita bahwa ada seorang ikhwan yang tiba-tiba minta ta’aruf dengan seorang akhwat padahal belum kenal sang akhwat dan hanya melihat foto sang akhwat di FB. Huufffhh.. ada-ada aja..
Jika diliat dari akar masalahnya mungkin berasal dari foto sang akhwat di FB, bukan begitu??
Jadi, apa yang akan kita –para akhwat- lakukan setelah ini??
****
Tulisan ini dipublish terutama ditujukan pada diri sendiri sebagai seorang akhwat yang masih harus terus belajar menjaga kemuliaan diri serta untuk saling mengingatkan para facebookers yang lain. Semoga kita bisa menjaga kemuliaan diri kita sebagai seorang akhwat ketika berada di dunia maya. Ketika kita -para akhwat- ingin mengupload foto pribadi atau bersama sahabat seperjuangan di dunia maya, tanyakan lagi pada hati kita: untuk apa foto itu dipublish di dunia maya, timbangkanlah masak-masak sebelum menguploadnya, lebih banyak manfaat atau mudharatnya. Tentunya bukan hanya masalah foto yang terpampang di dunia maya yang mengharuskan kita menjaga kemuliaan diri tapi juga ketika kita berinteraksi di dunia maya, entah melalui comment ataupun fasilitas chat yang bersifat lebih privacy.
”Kejahatan itu bukan hanya sekadar berasal dari niat seseorang untuk berbuat jahat tapi karena ada kesempatan. Waspadalah..Waspadalah..”
Semangat bermanfaat!
Jadikan dunia maya sebagai ladang amal kita

Sumber;
http://www.dakwatuna.com/
Myquran

 http://widiy.blogspot.com/
Baca selengkapnya

10 Maret, 2011

Tips Download Cepat 4Shared

Melanjutkan tips selanjutnya untuk download cepat di 4shared, agar bisa resume agar bisa sampai mentok kecepatan penuh saat download file yang ada di 4shared
Sama-sama kita tau 4shared adalah situs yang menyediakan tempat download gratis namun kalao kita cuma jadi member gratis atau malah anymous hmmm ngalamat sampean kudu rada bersabar untuk download di 4shared okelah kalo kita download file kecil hanya 3-5Mb hmm masih bisa ditunggu dan kalaupun koneksi putus, sakit atinya gak terlalu dalam, kalo filenya lebih dari 20Mb wah kalo putuhs tengah jalan bisa nangis nangis ulanginya


Screenshoot di atas ketika saya download dari 4shared langsung, padahal saya pakai koneksi sppedi yang 1Mbs hmm cma dapat segitu hmmm sabar sabar, 


Entah kenapa beberapa hari ini usershareku ngadat mungkit kuota traficku telah habis jadi kalao download suka eror, untungnya saya telah sedia payung sebelum hujan :)

Oke selanjutnya cuma daftar gratis disini  http://www.enterupload.com/free131340.html
Nah formnya kaya ambar di atas itu, tinggal isi apa adaanya manipulasi juga boleh :) payment info dikosongkan saja terakhir submit :). Sip sekrang langkah pertama anda sudah selesai anda sudah punya akun di enterupload, langkah selanjutnya adalah langkah leach, miror upload atau apalah namanya supaya download kita lebih cepat :)


Nah setelah itu kita akan masuk dengan akun kita tadi kemudian pilih ulpoad file, maka akan disuguhkan halaman seperti gambar di atas itu, kemudian pilih remote URL upload dan copy paste saja link yang kita dapat dari 4shared tadi kedalam box yang telah disediakan dan terakhir upload. Proses upload relatif sangat cepat bsa dilihat dalam gambar dibawah ini
wooo cepet banget, 20Mb gak ada satu menit dah selesai :)
hasilnya ketika didownload bisa dilihat gambar dibawah ini


Selamat berdownload ria
Gimana ? simple dan mudah bukan?




Note,
Catatan penting web membatasi download kita per circle 5menit namun tidak bgtu juga, bisa diakali :), caranya , ketika kita habis download upload file lagi, setelah selesai upload maka kita sudah tidak harus mnunggu 5mnit beberpa detik saja :)


semoga membantu

http://widiy.blogspot.com/
Baca selengkapnya

09 Maret, 2011

Kisah Mualaf "Demi Islam diusir dan jadi kuli panggul"

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Abdullah Anas, 19 tahun, lahir dan dibesarkan di Medan dalam keluarga Kristen Protestan. Ayahnya seorang pendeta, sehingga dari kecil ia tumbuh dalam keluarga agamis. Anas dan kedua kakaknya sangat rajin manjalankan ibadah ke gereja.

Gereja tempat ia beribadah membagi 2 waktu bagi jemaatnya dalam sehari, dan dalam sehari pula ia pergi ke sana. "Tujuan saya untuk dapat benar-benar mendapatkan ilmunya ” tutur anak ke 3 dari 4 bersaudara ini

Tapi, selain sangat taat dengan keyakinan Protestannya, ia rupanya juga tertarik dengan agama lain, yaitu Islam. “Sejak duduk di bangku SMP saya suka mengamati kegiatan teman-teman saya beragama Islam, saya tertarik dengan acara-acara yang ada, seperti hari raya kurban, Isra Mi’raj, bulan Ramadhan dan sebagainya” tutur nya

Dorongan besar untuk mengetahui Islam lebih dalam kian dirasakan Anas di bangku SMA. Hingga ia memutuskan mengikuti dua pelajaran agama, Kristen dan Islam sekaligus di sekolah.

“Memang dulu guru sempat tidak mengizinkan saya mengikuti dua mata pelajaran agama, tetapi setelah saya berbicara dengan guru agama Islam dan menceritakan ketertarikan itu, saya diperbolehkan mengikuti dua-duanya," tutur Anas.

Dengan mempelajari kedua agama itu pengetahuannya tentang Islam semakin luas dan hatinya mulai memiliki kecenderungan. Tapi Annas tidak ingin gegabah. Ia berpikir pula risiko ke depan.

“Saya tahu, keinginan saya untuk masuk Islam sangat besar. Tapi kalau saya nekad dan terburu-buru pindah agama ayah saya pasti sangat marah dan tidak menutup kemungkinan sekolah saya akan terlantar," ungkapnya.

“Jadi saya lebih memilih memendam keinginan itu sampai saya lulus sekolah dan benar-benar yakin dan sanggup menerima apapun yang akan terjadi nanti” lanjutnya. Meski menunda niat menjadi Muslim, Anas tak lantas menunda mencari pengetahuan tentang Islam.

Berpisah jalan dengan sang ayah

Ketika lulus SMA, Anas beserta ayahnya pindah sementara ke Jakarta, karena sang ayah akan menjalankan pelayanan di salah satu gereja di ibu kota. Anas yang sudah lulus SMA saat itu sudah terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Nasional di Jurusan Hukum.

Selama ayahnya sibuk dengan pelayanan digereja, Anas juga sibuk belajar tentang Islam lebih mendalam. Hingga akhirnya, tepat di bulan Agustus, 2010, Anas mendatangi Masjid Cut Meutia di kawasan Menteng untuk mengikrakan syahadat.

“Saat itu pulang kuliah, saya nekad datang ke masjid dan minta untuk di-Islamkan. Setelah bercerita panjang lebar kepada pengurus masjid, mereka bersedia mengislamkan saya," katanya. Anas mengaku, perasaannya kala itu itu bercampur aduk.

“Saya sadar, begitu ayah tahu, maka ia akan marah besar. Tapi bagaimanapun, saya harus menceritakan bahwa saya sudah menjadi muslim” lanjutnya.

Begitu memeluk Islam, Anas kembali kerumah. Ia menceritakan semuanya kepada ayahnya. Seperti yang telah ia duga ayahnya begitu murka dan tidak menerima keputusannya. Saat itu juga, Anas disuruh angkat kaki tanpa membawa barang-barangnya.

“Namanya juga pendeta, tidak sudi kalau anaknya berpindah Agama. Saat itu saya hanya menggunakan baju yang melekat di tubuh, sepatu dan tas. Handphone pun diminta oleh ayah”

“Kebetulan saya memegang dua handphone dan saya hanya mengembalikan satu pada ayah, dengan alasan yang satu lagi rusak dan sedang diperbaiki. Saya tau ponsel itu akan berguna bagi saya.” lanjutnya

Pergi meninggalkan rumah tanpa membawa apa-apa dirasa Anas sangat beresiko. Sebelum benar-benar pergi jauh Anas berhasil mengambil Ijazahnya diam-diam dengan pemikiran itu dapat menolongnya kelak.

"Saya tidak punya keluarga di Jakarta, seandainya adapun mereka tidak akan mau menampung saya. Jadi saya harus sanggup menjalani hari-hari sendirian” kenangnya.

Berhari-hari Anas melalui hidup tanpa kejelasan. Semua fasilitas telah ditarik kembali. Karena tak ada pasokan uang untuk biaya kuliah status Anas sebagai mahasiswa tak lagi melekat.

Kehidupan Keras

Untuk menyambung hidupnya ia menjual ponsel--yang semula ia beli seharga dua juta--dengan harga empat ratus ribu. Anas juga sempat bekerja menjadi seorang kuli panggul di Pasar Kramat Jati.

“Saya tidur di pinggir toko, tanpa alas dan selimut. Merasakan dinginnya angin malam, merasakan pedihnya hidup dijalan. Ini perjalanan hidup terbesar saya” tuturnya. Hidup berpindah-pindah ia alami. Bukan hanya sehari dua hari, melainkan sampai berbulan-bulan.

Lambat laun Anas merasa hidupnya kian tak terarah. Ia pun memutuskan mendatangi salah satu masjid besar, niatnya untuk memproleh pelajaran mengenai Islam lebih dalam. Namun sangat mengecewakan, jangankan mendapat ilmu, diperbolehkan masukpun tidak.

“Saat itu saya datang dengan keadaan seadanya, baju saya kotor dan keadaan saya sangat lusuh," kenang Anas. "Ketika akan memasuki pekarangan masjid, ada salah seorang bapak menggunakan kopiah mengatakan bahwa saya tidak boleh masuk masjid karena pakaian yang kotor”

“Saya mengatakan pada orang tersebut agar mau mengajarkan saya tentang Islam, tetapi ia menolak dan langsung pergi," katanya. Saat itu ia sangat kecewa dan putus asa. "Bagaimana tidak? Seorang muslim saja tidak mau membagi ilmunya untuk orang yang baru masuk Islam seperti saya ini.”

Mengaku putus asa, Anas memilih jalan pintas. Anas pergi ke Gereja dan bertemu pendeta. Ia menceritakan kisahnya, termasuk mengapa ia diusir dan mengaku menyesal. Pendeta itu dengan sangat antusias menawarkan segala kemudahan bagi Anas.

“Setelah mendengar cerita saya, pendeta itu menanyakan segala macam kebutuhan saya, bahkan ia akan memberikan segalanya agar saya mau kembali ke agama sebelumnya. Saat itu saya hanya bilang ingin makan, pendeta itu pun memberikan uang Rp 20.000 dan mengharapkan saya kembali ke gereja itu setelah makan," tutur Anas.

Menemukan 'Rumah'

Entah mengapa setelah mendapatkan uang, Anas malah berpikir pergi ke warung internet (warnet). "Di sana saya mencari tempat khusus menampung orang-orang yang baru menjadi seorang muslim seperti saya, dan saya menemukan alamat sebuah yayasan di daerah Jagakarsa”

Dengan tekad menggebu-gebu, Anas mendatangi tempat tersebut, dengan harapan bertemu orang-orang yang bisa membantunya. “Saat itu posisi saya di Kramat Jati, sedangkan posisi yayasan tersebut di Jagakarsa. Karena uang yang diberikan pendeta tersebut sudah terpakai untuk makan dan membayar warnet saya memutuskan untuk berjalan kaki. Butuh waktu dua hari bagi saya untuk menemukan alamat itu.”

Kini Anas sudah memiliki kelurga baru, di Yayasan Bina Insan Mualaf. Itulah tempat yang ia temukan di internet, di mana ia mengaku merasakan indahnya Islam, indahnya berbagi dan keakraban.

“Memang terdengar aneh, ayah saya seorang pendeta, saya pun termasuk orang yang aktif dalam kegiatan agama saya sebelumnya," ujarnya mengenang kisahnya. Tapi ia menganggap itulah hidayah Allah. "Mungkin karena saya yang benar-benar memahami kitab saya dulu, sehingga membuat saya mencari kitab suci yang sesungguhnya, mencari agama yang benar dan saya temukan itu dalam Islam. Hanya orang-orang cerdaslah yang mengetahui kebenaran ajaran Agama Islam."

Kini Anas mengaku dibina oleh orang-orang yang kompeten dibidangnya. Ia belajar bacaan shalat dan juga belajar mengaji. Saat ini ia sedang mempelajari surat-surat pendek, yang menurutnya agak sulit, tetapi ia mengaku terus berusaha.

“Kalau boleh dibilang, Islam itu bagi saya hanya dua kata, lengkap dan sempurna. Komplit semua ajarannya dan semua diajarkan dalam Islam karena itu ini agama yang sempurna.” ujarnya.

Anas berharap semua muslim dimanapun dapat lebih memperhatikan Mualaf seperti dirinya. Ia menanggap dirinya masih sangat membutuhkan bimbingan dan arahan agar dapat menjadi seorang muslim yang sesungguhnya.

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

sumber ; http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/11/03/02/166929-demi-islam-anas-diusir-dan-sempat-jadi-kuli-panggul 

http://widiy.blogspot.com/
Baca selengkapnya
Apakah kejahatan ciptaan Tuhan ?

Apakah kejahatan ciptaan Tuhan ?

Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan ini, "Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?".

Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya".

"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi. "Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut.

Profesor itu menjawab, "Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan".

"Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau Agama itu adalah sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?".

"Tentu saja," jawab si Profesor,

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"

"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada.

Kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab, "Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada.

Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas."

Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?" Profesor itu menjawab, "Tentu saja itu ada."

Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Pak.

Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak.

Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?"

Dengan bimbang professor itu menjawab, "Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya.

Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi Anda salah, Pak.

Kajahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan.

Tuhan tidak menciptakan kajahatan. Kajahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya."

Profesor itu terdiam.

Sumber, vivanew.com 

http://widiy.blogspot.com/
Baca selengkapnya
Diberdayakan oleh Blogger.