29 April, 2009

24 April, 2009

Besarnya Dosa Meninggalkan Sholat 5 Waktu

Besarnya Dosa Meninggalkan Sholat 5 Waktu

Bismillah,
Sudah bukan rahasia umum kalau kebanyakan dari kita mungkin juga suadara ayah, ibu, adik, atau istri dan anak kita kadang ada yang meninggalkan sholat baik secara sengaja atau sengaja, (kita bicara yang sengaja saja) dikatakan sengaja kalaulah memang tidak hal yang menghalanginya untuk kita melaksanakan sholat tersebut, misal karena asik nonton TV, main Game, Internet, chating dan lain-lain ini bukan alasan kali,,,

Kadang ada beberapa orang yang kalo diajak terasa dengan beratnya untuk shalat namun enteng menjawab duluan aja padahal kalo dilihat nantinya gak kunjung datang, so,, artikel dari teman kita ini semoga bisa membuat kita mengerti sebenarnya syariat islam memandang hal ini bagaiamana sich,,


Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in.

Inilah keadaan kaum muslimin saat ini, sungguh memprihatinkan. Kita semua pasti tahu bahwa shalat adalah perkara yang amat penting. Bahkan shalat merupakan rukun Islam, salah satu penegak bangunan Islam. Tanpa shalat bagaimana mungkin bangunan Islam bisa tegak. Namun, itulah realita yang tidak bisa dipungkuri dalam umat ini. Kalau kita melirik sekeliling kita, ada saja orang-orang bahkan kerabat kita sendiri yang meninggalkan salah satu rukun Islam ini. Mungkin di antara mereka, ada yang hanya shalat sekali sehari, hanya shalat maghrib saja. Ada pula mungkin yang shalat hanya sehari seminggu yaitu melaksanakan shalat Jum’at saja, selain hari itu tidak pernah melaksanakan shalat. Ada pula yang lebih parah lagi dalam setahun hanya dua kali baru melaksanakan shalat yaitu shalat Idul Fithri dan Idul Adha. Bahkan di beberapa tempat, memang mereka mengaku beragama Islam karena di KTP-nya saja ditulis beragama Islam dan begitu juga dalam akad nikah juga mengaku beragama Islam. Namun, kesehariannya jika kita tilik ternyata tidak ada satu shalat pun dikerjakan. Lebih parah lagi di suatu desa banyak yang tidak menghadiri shalat Jum’at. Bahkan di desa tersebut tidak dilaksanakan shalat Jum’at sama sekali, padahal mereka yang berada di sana mengaku beragama Islam.

Juga dapat kita saksikan lagi di rumah-rumah sakit, betapa banyak orang yang dalam keadaan sakit –padahal dia masih mampu melaksanakan shalat dengan duduk, berbaring, atau dengan isyarat- meninggalkan rukun Islam yang mulia ini. Begitu pula kita dapat menyaksikan di kendaraan umum semacam di bus atau kereta, ketika kita melakukan safar (perjalanan jauh), betapa banyak orang di kendaraan tersebut hanya tidur dan guyon saja, sudah masuk waktu shalat, namun tidak ada satu pun yang beranjak mengambil air wudhu atau bertayamum. Waktu shalat Zhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya, dia memang masih di kendaraan tadi, tetapi tidak ada satu pun shalat dilaksanakan. Terakhir, begitu pula kita sering saksikan sebagian orang sering meninggalkan shalat shubuh karena selalu bangun kesiangan. Sudah termasuk kebiasaannya bangun jam 6 pagi, lalu bergegas mandi dan berangkat kuliah atau ke tempat kerja, sedangkan shalat shubuh, dia tinggalkan begitu saja.

Memang sungguh prihatin dengan keadaan umat saat ini. Kebanyakan orang mengaku beragama Islam di KTP, namun seringsekali meninggalkan shalat. Mereka semangat dengan hal-hal duniawi, dengan mengais rizki siang dan malam. Namun mereka tidak pernah bersyukur dengan nikmat yang Allah berikan dengan melaksanakan shalat. Padahal yang namanya syukur adalah seseorang memanfaatkan nikmat Allah untuk melakukan ketaatan kepada-Nya.
Oleh karena itu, pada tulisan yang singkat kali ini kami akan mengangkat pembahasan mengenai hukum meninggalkan shalat. Semoga Allah memudahkannya dan memberi taufik kepada setiap orang yang membaca tulisan ini.

Shalat adalah Perkara yang Pertama Kali akan Dihisab

Shalat merupakan perkara yang pertama kali akan dihisab dari seorang hamba sebelum amal yang lainnya. Dari Abu Hurairah, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

” إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسَرَ فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : انَظَرُوْا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ؟ فَيُكْمَلُ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيْضَةِ ثُمَّ يَكُوْنُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ ” . وَفِي رِوَايَةٍ : ” ثُمَّ الزَّكَاةُ مِثْلُ ذَلِكَ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ حَسَبَ ذَلِكَ ” .

“Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala mengatakan,’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.”

Dalam riwayat lainnya, ”Kemudian zakat akan (diperhitungkan) seperti itu. Kemudian amalan lainnya akan dihisab seperti itu pula.” (HR. Abu Daud. Hadits ini dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Misykatul Masyobih no. 1330)


Para Ulama Sepakat Bahwa Meninggalkan Shalat Termasuk Dosa Besar yang Lebih Besar dari Dosa Besar Lainnya

Seorang ulama besar, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, dalam kitabnya Ash Sholah wa Hukmu Tarikiha, hal. 7, mengatakan,

”Kaum muslimin tidaklah berselisih pendapat (artinya mereka sepakat) bahwa meninggalkan shalat wajib (shalat lima waktu) dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras. Orang yang meninggalkannya akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah serta mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat.”

Dinukil oleh Adz Dzahabi dalam Al Kaba’ir (pembahasan dosa-dosa besar), hal. 25, Ibnu Hazm berkata,

“Tidak ada dosa setelah kejelekan yang paling besar daripada dosa meninggalkan shalat hingga keluar waktunya dan membunuh seorang mukmin tanpa alasan yang bisa dibenarkan.”

Adz Dzahabi dalam Al Kaba’ir, hal. 26-27, juga mengatakan,

“Orang yang mengakhirkan shalat hingga keluar waktunya termasuk pelaku dosa besar. Dan yang meninggalkan shalat secara keseluruhan -yaitu satu shalat saja- dianggap seperti orang yang berzina dan mencuri. Karena meninggalkan shalat atau luput darinya termasuk dosa besar. Oleh karena itu, orang yang meninggalkannya sampai berkali-kali termasuk pelaku dosa besar sampai dia bertaubat. Sesungguhnya orang yang meninggalkan shalat termasuk orang yang merugi celaka dan termasuk orang mujrim (yang berbuat dosa).”
sumber :http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6197050677733617024&postID=1435027677539165261

Baca selengkapnya
STRATEGI PENGHANCURAN UMAT ISLAM

STRATEGI PENGHANCURAN UMAT ISLAM

Berbagai cara mereka lalukan untuk menghancurkan umat islam ini baik dari dalam maupun dari luar tubuh islam itu sendiri, mereka akan menjadi anjing untuk mendekati anjing, mereka akan menjadi domba jika ingin mendekati domba, mereka menjadi islam untuk menariknya keluar dari islam, mereka melontarkan syubhat, was-was, dalam islam, mereka menawarkan dunia kepada calon-calon domba yang "tersesat",

Pernah suatu ketika saat saya diajak berbicara dengan seorang "gembala domba ","misionaris kecil" yang ngomong panjang lebar, tentan kebenaran agamanya dengan membawa dalil al qu'ran saya hanya memotong ditengah "dongen dia" maaf,, mungkin memang tertulis demikian, terjemahannya demikian namun quran tidak boleh ditafsirkan sendiri, kalau pun tafsiran itu betul karena kebetulan itu adalah salah, anda baca terjemahanya al quran kan? mana ulama yang menafsirkan seperti yang anda? anda mencari pembenaran dari agama anda denga kitab suci kami, dan anda percaya yang dibawa kitab suci kami itu benar, namun kenapa anda hanya mengambilnya sepotong-sepotong?kenapa kalo anda percaya pada satu ayat anda menolak ayat yang lain?

Namun demikian saya tidak akan membawakan satu ayatpun dalam kitab anda untuk mencari dalil untuk saya, tidak akan ada sesuatu kebenaran dapat dijelaskan diatas sesuatu yng salah, dan saya tidk mau bersibuk diri untuk mempelajari kitab anda, sedangkan saya belajar agama saya sendiri, kitab saya sendiri belumlah selesai satu lembar halaman yang saya pahami,

Saya harap anda dan saya lebih menyibukan diri dengan kitab kita masing-masing kalau kita ingin mempertebalkan iman kita, kalau kita mempelajari kitab lain yang kita dapati adalahkeraguan dan kebingunan yang berkepanjangan,,

seklumit pengalaman saya, dan lebih banyak adalah kutipan dibawah ini semoga bisa membuat kita khusunya saya lebih waspada terhadap "serigala berbaju domba" yang ingin menghancurkan umat ini,


9 STRATEGI PENGHANCURAN UMAT ISLAM

1. Strategi pemiskinan: IMF untuk memperbudak/ mempermiskin Negara, tawarkan perdamaian kepada suatu negara, apabila ia menerima jadikan ia pekerja rodi’ (berdasarkan ayat di bibel mereka).
2. Penguasaan sistem politik dan keamanan.
3. Penguasaan kekayaan alam
4. Pengrusakan moral: narkoba dan pornografi, pergaulan bebas (di kampus, sekolah-sekolah, tempat kerja dsb)
5. Penyesatan opini : isu teroris, ghowzul fikri, Islam fundamentalis dsb
6. Penghancuran militansi, Menjauhkan umat Islam dari ajaran agama Islam
7. Pemurtadan
8. Penguasaan aset-aset ekonomi
9. Penguasaan aset-aset media dan informasi (karena jangkauannya yg luas,maka pengaruhnya juga amat besar dalam meruntuhkan keyakinan umat Islam dan menyusupkan pemikiran2 non Islam secara halus dan berkesinambungan).

Dasar gerakan
-Injil matius 28: Pergilah ke seluruh dunia ( ayat ini muncul setelah kematian Yesus, saksinya hanya seorang wanita yang pernah kemasukan 7 setan)
-Markus pasal 16 ayat 15
-Rumusan tokoh kristen : Samuel Zwemer:

Kepala pastor dalam sebuah konferensi pastor Mr. Samuel Zwemer berkata :
“Sebenarnya kami mengutus dan membebankan Anda sekalian ke negara-negara Muhammadiyah (Negara-negra Islam), bukan dengan tujuan untuk mengkristenkan mereka, karena hal itu adalah suatu kehormatan. Mereka tidak pantas untuk menerimanya. Sebenarnya tugas kalian adalah mengeluarkan orang – orang Muslim dari agamanya, agar mereka menjadi makhluk yang putus hubungannya dengan Allah. Dengan demikian terputus pulalah ciri (akhlak) Islam dari dirinya, yang menjadi sendi dari pondasi dasar dalam kehidupannya. Dengan jerih payah kalian itu, kalian telah menjadi pelopor kemenangan dalam penjajahan dalam negara-negara Islam. Kalian telah berhasil mencuci otak mereka sehingga mereka mau menerima dan menjalankan segala rencana dan siasat kita untuk mengeluarkan mereka dari Islam. Kami menginginkan kalian berhasil membuat generasi penerus mereka menjadi generasi santai yang suka membuanga waktu dan bermalas-malasan. Memburu hawa nafsu dengan berbagai cara, sehingga hal itu merupakan tujuan utama kehidupannya, dan mempertuhankannya.

Berdasarkan buku “ Kenapa Takut Pada Islam” oleh DR. Moh.Na’im Yasin: (intinya)
Demikianlah rencana mereka untuk menyingkirkan Islam dan menghancurkannya. Mereka bertekad untuk dapat menguasai , melenyapkan perlawanan ummat dan menyetir mereka sesuka hati; semua rintangan ideal dan spiritual harus dihancurkan sampai akarnya dengan menggunakan produk beracun yang mematikan, mabuk-mabukan, diskotik, media porno dibudayakan, sehingga generasi Islam terlena dan terhanyut sampai jauh dari cita-cita semula yang luhur, hingga akidah sebagai senjata ampuh yang terakhir tanggal satu demi satu.

- Seruan paus paulusY II :Open the door for Christ
- Doulos World Mission

Tujuan gerakan Kristenisasi
1. Agar semua orang mendengar injil dalam kristus ada pengampunan
2. Agar semua orang tau yesus itu Tuhan dan juru selamat.
3. Agar semua orang diselamatkan (mereka beranggapan bahwa kita adalah domba2 tersesat).

Program gerakan kristenisasi
1. Melalui Pembinaan Dan Penghancuran
a. Strategi Pembinaan:
-Mendirikan Sekolah-sekolah Teologi serta lembaga yang berkedok keIslaman,
membagikan injil dalam bahasa suku/daerah/VCD gratis film kristen yg diberikan
kepd masyarakat muslim seperti yg terjadi di daerah Cirebon..
-Bagaiman orang Islam dibina dan dibantu agar hutang budi. (Strategi selicik srigala dan setulus merpati), misal melalui beasiswa, bhakti sosial.

b. Strategi Penghancuran
Bagaimana agar umat Islam tidak perduli terhadap akidah dan ajaran agamanya., GERHAMP (Gerakan Hamilisasi, Pacarisasi, kawinisasi)

-Merangkul tokoh-tokoh dan lembaga Islam
Strategi licik Pendeta menggarap tokoh-tokoh Islam dan lembaga –lembaga Islam dengan alasan perbandingan agama/ pengkajian kristologi yang ahirnya malah menyesatkan ummat Islam.(IAIN STAIN,Pesantren,sekolah-sekolah agama)

-Pendomplengan kajian kristologi bersama BEM Fak Ushuludin IAIN Syarif Hidayatullah, Forum kajian bersama KOS dan Paramadina, ISID Gontor Ponorogo.
1. Yusuf Roni :Menggandeng IAIN Kalijaga.
2. Josias Lengkong
3. Bambang Noorsena: ITK(Institut Teologi Kalimatullah)
4. Edy Sapto :STT Kyai Sadrah

-Buku sesat: Islamic Invation (Confroting The Worlds Fastest Growing Religion), Prophet of Doom, Tea with terorist (Craig Winn) etc.

-Membuat proyek- proyek sempalan Co: Inkarus sunnah, Jaringan Islam Liberal, Yayasan Paramadina.

2. Melalui invasi perang. Memerangi kaum muslimin dengan label terorisme.
Perang mental(penangkapan aktivis dakwah dengan dalih teroris), perang fisik(menghancurkan Irak, Afghan, Palestina dsb)

3. Melalui invasi budaya Sekularisasi
- Modernisasi
- Westernisasi
Menyebarkan ajaran dan budaya melalui pendekatan modernisasi Yang pakai jilbab dibilang kuno, yang pakaian ketat baru modern dsb.

4. Membangun dan membuat jaringan media
Melalui lembaga bhakti investama membuat jaringan media seperti pembelian saham kelompok media Bimantara (RCTI,SCTV,MetroTV) yg tidak hanya menyuguhkan gaya hidup tetapi juga penyusupan nilai-nilai non Islam. Membuat program TV yang menarik menjelang dan saat waktu sholat. Sinetron mistik, menampilkan gaya hidup bebas, pacaran, materialistis, maksiat, hedonis, dsb sehingga masyarakat awam banyak yg terpengaruh dan hasilnya bisa kita lihat di masyarakat kita sekarang ini. Membuat program-program yang merusak akidah umat,

MODUS
1. Pacarisasi, hamilisasi (menghamili muslimah untuk kemudian dinikahi lalu dikristenkan), kawinisasi, kawin campur.
2. Pendangkalan aqidah; mendirikan diskotik, panti pijat,majalah, situs internet porno dan VCD porno. Menjamurnya berbagai media semisal tabloid porno dsb disinyalir sebagai usaha untuk mendangkalkan keislaman umat muslim.
3. Pengaburan kebenaran Islam: membuat buku-buku sesat,sempalan.
4. Sembakoisasi berkedok Bhakti sosial
5. Biaya kesehatan(pengobatan gratis),dan bea siswa, pendirian kursus-kursus gratis mengandung misi.

Menyadarkan Orang Yang Dimurtadkan

Ragukan Dulu Keyakinan Kristennya
1. Markus 12, ayat 29-30 ; …Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah : Dengarlah Hai orang-orang Israel : Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa…
2. Roma 14, ayat 9 : Yesus itu mati supaya menjadi Tuhan
3. Matius 4 ayat 10: Maka berkatalah Yesus kepadanya : “Enyahlah iblis! Sebab ada tertulis : Engakau harus menyembah Tuhan, Allah mu, dan hanya kepada dia sajalah engkau harus berbakti …
4. Matius 15 ayat 24:…Yesus menjawab: “Aku di utus hanya untuk domba-domba Israel..
(Cttn : ana punya artikel tentang ayat2 kontradiksi yg ada di injil (bible), insyaAllah nanti menyusul)..

Tantangan Internal
1. Belum bersatunya umat Islam,kerena aqidah dan manhaj ummat Islam belum benar(TBC(taklid buta,Bid’ah dan Kurafat).
2. Kebodohan umat Islam terhadap ajaran agamanya sendiri, maka imannya lemah sehingga mudah dipengaruhi budaya dan ajaran mereka.
3. Kemiskinan, dikarenakan praktek ribawi dan perekonomian yang tidak sesuai dengan syariat Islam.
4. Kemerosotan akhlak/moral ummat : sistem pendidikan yang sekuler,contoh; Pendidikan agama hanya diajarkan 2jam seminggu/2 sks, ikhtilat (campur pria dan wanita)dalam kegiatan belajar mengajar yang seharusnya terpisah antara pria dan wanita dengan pengajar yang sejenis sehingga banyak terjadi hal-hal yg tidak diinginkan seperti hubungan bebas di luar nikah dsb.
5. Masjid belum berfungsi sebagai sentra(pusat) pendidikan ummat ,solusi mendirikan perpustakan di masjid, mengadakan kajian (majlis taklim)di masjid , mengaktifkan Risma dsb.

Strategi menghadang Gerakan Kristenisasi
1. Mencermati serta mempelajari stategi dan gerakan Kristen dan Yahudi
2. Membuat dan melakukan pemetaan dalam upaya meningkatan kualitas ummat (berapa % yang belum Ta’lim, yang belum pake jilbab, then tindak lanjuti)
3. Membangkitkan semangat ukhuwah Islamiyah

Program menghadang GK
1. Membentuk jaringan kerja antar org dan lembaga serta memetakan aktivitas keagamaan dalam upaya menghambat serta menghancurkan kekuatan lawan.
2. Pembinaan ummat melalui aktivitas dakwah dengan pendekatan yang informatif dan persuasif serta melibatkan berbagai unsur lembaga/ perorangan.
3. Melakukan kajian intensif tentang kristologi
4. Melakukan kaderisasi aktivis dakwah melalui program-program pelatihan.
5. Menggunakan sarana media, elektronik(radio),cetak(koran,buletin, tabloid, majalah,mading),luar ruang: spanduk, leaflet,stiker.

OBYEKTIF
1. Menginteksifkan dakwah Tauhid di masyarakat pada umumnya dan khususnya di masyarakat yg rentan thd bahaya Kristenisasi.
2. Memberikan penyadaran seputar bahaya kristenisasi bagi ummat
3. Memberikan motivasi untuk segera melakukan aksi yang sistematis untuk melakukan penghadangan kristenisasi.
4. Memberikan gambaran tentang tindakan konkrit apa saja yang bisa dilakukan oleh setiap muslim dalam melawan kristenisasi.
5. Mensinergikan potensi masyarakat muslim dalam melakukan kegiatan membendung kristenisasi.
BAHAYA KRISTENISASI BAGI UMMAT
1. Pemurtadan adalah pintu menuju kebinasaan individu dengan kembali kepada
kekafiran.
2. Pemurtadan menimbulkan perpecahan dalam keluarga dan disintegrasi nasional
4. Pemurtadan adalah sebuah pembodohan terstruktur terhadap ummat
5. Pemurtadan juga sebuah penipuan aqidah

What should You do Jika anda menyaksikan Kristenisasi
Sebagai individu
1. Perhatikan modus-modus yang digunakan para pemurtad dan gunakan counter (serangan) balik.
2. Bentuk koalisi strategis dengan keluarga korban dan mereka yang perduli terhadap persoalan kristenisasi
3. Berkonsultasi dengan pihak yang kompeten(co:FAKTA) untuk mengambil langkah yang mungkin atau melakukan advokasi (PAHAM)

Sebagai komunitas/Lembaga/institusi
1. Membentuk sebuah paguyuban anti kristenisasi di tk lokal dan aktif dalam pertukaran informasi pada jejaring nasional.
2. Saling berbagi informasi dan solusi dalam menghadapi persoalan kristenisasi.
3. Berusaha menjadi unit advokatif kecil dan rehabilitasi akidah jika menghadapi kristenisasi

KESIMPULAN
1. Gerakan Kristenisasi bukan lagi merupakan isu melainkan fakta
2. Adanya kecendrungan ummat yang tidak peduli
3. Banyak Ummat Islam telah terjebak dalam perangkap modernisasi & westernisasi.
4. Masih lemahnya aqidah umat serta sedikitnya semangat mempelajari Islam merupakan hambatan terbesar untuk menghadang gerakan GK yang harus segera diatasi.
9 STRATEGI PENGHANCURAN UMAT ISLAM


1. Strategi pemiskinan: IMF untuk memperbudak/ mempermiskin Negara, tawarkan perdamaian kepada suatu negara, apabila ia menerima jadikan ia pekerja rodi’ (berdasarkan ayat di bibel mereka).
2. Penguasaan sistem politik dan keamanan.
3. Penguasaan kekayaan alam
4. Pengrusakan moral: narkoba dan pornografi, pergaulan bebas (di kampus, sekolah-sekolah, tempat kerja dsb)
5. Penyesatan opini : isu teroris, ghowzul fikri, Islam fundamentalis dsb
6. Penghancuran militansi, Menjauhkan umat Islam dari ajaran agama Islam
7. Pemurtadan
8. Penguasaan aset-aset ekonomi
9. Penguasaan aset-aset media dan informasi (karena jangkauannya yg luas,maka pengaruhnya juga amat besar dalam meruntuhkan keyakinan umat Islam dan menyusupkan pemikiran2 non Islam secara halus dan berkesinambungan).

Dasar gerakan
-Injil matius 28: Pergilah ke seluruh dunia ( ayat ini muncul setelah kematian Yesus, saksinya hanya seorang wanita yang pernah kemasukan 7 setan)
-Markus pasal 16 ayat 15
-Rumusan tokoh kristen : Samuel Zwemer:

Kepala pastor dalam sebuah konferensi pastor Mr. Samuel Zwemer berkata :
“Sebenarnya kami mengutus dan membebankan Anda sekalian ke negara-negara Muhammadiyah (Negara-negra Islam), bukan dengan tujuan untuk mengkristenkan mereka, karena hal itu adalah suatu kehormatan. Mereka tidak pantas untuk menerimanya. Sebenarnya tugas kalian adalah mengeluarkan orang – orang Muslim dari agamanya, agar mereka menjadi makhluk yang putus hubungannya dengan Allah. Dengan demikian terputus pulalah ciri (akhlak) Islam dari dirinya, yang menjadi sendi dari pondasi dasar dalam kehidupannya. Dengan jerih payah kalian itu, kalian telah menjadi pelopor kemenangan dalam penjajahan dalam negara-negara Islam. Kalian telah berhasil mencuci otak mereka sehingga mereka mau menerima dan menjalankan segala rencana dan siasat kita untuk mengeluarkan mereka dari Islam. Kami menginginkan kalian berhasil membuat generasi penerus mereka menjadi generasi santai yang suka membuanga waktu dan bermalas-malasan. Memburu hawa nafsu dengan berbagai cara, sehingga hal itu merupakan tujuan utama kehidupannya, dan mempertuhankannya.

Berdasarkan buku “ Kenapa Takut Pada Islam” oleh DR. Moh.Na’im Yasin: (intinya)
Demikianlah rencana mereka untuk menyingkirkan Islam dan menghancurkannya. Mereka bertekad untuk dapat menguasai , melenyapkan perlawanan ummat dan menyetir mereka sesuka hati; semua rintangan ideal dan spiritual harus dihancurkan sampai akarnya dengan menggunakan produk beracun yang mematikan, mabuk-mabukan, diskotik, media porno dibudayakan, sehingga generasi Islam terlena dan terhanyut sampai jauh dari cita-cita semula yang luhur, hingga akidah sebagai senjata ampuh yang terakhir tanggal satu demi satu.

- Seruan paus paulusY II :Open the door for Christ
- Doulos World Mission

Tujuan gerakan Kristenisasi
1. Agar semua orang mendengar injil dalam kristus ada pengampunan
2. Agar semua orang tau yesus itu Tuhan dan juru selamat.
3. Agar semua orang diselamatkan (mereka beranggapan bahwa kita adalah domba2 tersesat).

Program gerakan kristenisasi
1. Melalui Pembinaan Dan Penghancuran
a. Strategi Pembinaan:
-Mendirikan Sekolah-sekolah Teologi serta lembaga yang berkedok keIslaman,
membagikan injil dalam bahasa suku/daerah/VCD gratis film kristen yg diberikan
kepd masyarakat muslim seperti yg terjadi di daerah Cirebon..
-Bagaiman orang Islam dibina dan dibantu agar hutang budi. (Strategi selicik srigala dan setulus merpati), misal melalui beasiswa, bhakti sosial.

b. Strategi Penghancuran
Bagaimana agar umat Islam tidak perduli terhadap akidah dan ajaran agamanya., GERHAMP (Gerakan Hamilisasi, Pacarisasi, kawinisasi)

-Merangkul tokoh-tokoh dan lembaga Islam
Strategi licik Pendeta menggarap tokoh-tokoh Islam dan lembaga –lembaga Islam dengan alasan perbandingan agama/ pengkajian kristologi yang ahirnya malah menyesatkan ummat Islam.(IAIN STAIN,Pesantren,sekolah-sekolah agama)

-Pendomplengan kajian kristologi bersama BEM Fak Ushuludin IAIN Syarif Hidayatullah, Forum kajian bersama KOS dan Paramadina, ISID Gontor Ponorogo.
1. Yusuf Roni :Menggandeng IAIN Kalijaga.
2. Josias Lengkong
3. Bambang Noorsena: ITK(Institut Teologi Kalimatullah)
4. Edy Sapto :STT Kyai Sadrah

-Buku sesat: Islamic Invation (Confroting The Worlds Fastest Growing Religion), Prophet of Doom, Tea with terorist (Craig Winn) etc.

-Membuat proyek- proyek sempalan Co: Inkarus sunnah, Jaringan Islam Liberal, Yayasan Paramadina.

2. Melalui invasi perang. Memerangi kaum muslimin dengan label terorisme.
Perang mental(penangkapan aktivis dakwah dengan dalih teroris), perang fisik(menghancurkan Irak, Afghan, Palestina dsb)

3. Melalui invasi budaya Sekularisasi
- Modernisasi
- Westernisasi
Menyebarkan ajaran dan budaya melalui pendekatan modernisasi Yang pakai jilbab dibilang kuno, yang pakaian ketat baru modern dsb.

4. Membangun dan membuat jaringan media
Melalui lembaga bhakti investama membuat jaringan media seperti pembelian saham kelompok media Bimantara (RCTI,SCTV,MetroTV) yg tidak hanya menyuguhkan gaya hidup tetapi juga penyusupan nilai-nilai non Islam. Membuat program TV yang menarik menjelang dan saat waktu sholat. Sinetron mistik, menampilkan gaya hidup bebas, pacaran, materialistis, maksiat, hedonis, dsb sehingga masyarakat awam banyak yg terpengaruh dan hasilnya bisa kita lihat di masyarakat kita sekarang ini. Membuat program-program yang merusak akidah umat,

MODUS
1. Pacarisasi, hamilisasi (menghamili muslimah untuk kemudian dinikahi lalu dikristenkan), kawinisasi, kawin campur.
2. Pendangkalan aqidah; mendirikan diskotik, panti pijat,majalah, situs internet porno dan VCD porno. Menjamurnya berbagai media semisal tabloid porno dsb disinyalir sebagai usaha untuk mendangkalkan keislaman umat muslim.
3. Pengaburan kebenaran Islam: membuat buku-buku sesat,sempalan.
4. Sembakoisasi berkedok Bhakti sosial
5. Biaya kesehatan(pengobatan gratis),dan bea siswa, pendirian kursus-kursus gratis mengandung misi.

Menyadarkan Orang Yang Dimurtadkan

Ragukan Dulu Keyakinan Kristennya
1. Markus 12, ayat 29-30 ; …Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah : Dengarlah Hai orang-orang Israel : Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa…
2. Roma 14, ayat 9 : Yesus itu mati supaya menjadi Tuhan
3. Matius 4 ayat 10: Maka berkatalah Yesus kepadanya : “Enyahlah iblis! Sebab ada tertulis : Engakau harus menyembah Tuhan, Allah mu, dan hanya kepada dia sajalah engkau harus berbakti …
4. Matius 15 ayat 24:…Yesus menjawab: “Aku di utus hanya untuk domba-domba Israel..
(Cttn : ana punya artikel tentang ayat2 kontradiksi yg ada di injil (bible), insyaAllah nanti menyusul)..

Tantangan Internal
1. Belum bersatunya umat Islam,kerena aqidah dan manhaj ummat Islam belum benar(TBC(taklid buta,Bid’ah dan Kurafat).
2. Kebodohan umat Islam terhadap ajaran agamanya sendiri, maka imannya lemah sehingga mudah dipengaruhi budaya dan ajaran mereka.
3. Kemiskinan, dikarenakan praktek ribawi dan perekonomian yang tidak sesuai dengan syariat Islam.
4. Kemerosotan akhlak/moral ummat : sistem pendidikan yang sekuler,contoh; Pendidikan agama hanya diajarkan 2jam seminggu/2 sks, ikhtilat (campur pria dan wanita)dalam kegiatan belajar mengajar yang seharusnya terpisah antara pria dan wanita dengan pengajar yang sejenis sehingga banyak terjadi hal-hal yg tidak diinginkan seperti hubungan bebas di luar nikah dsb.
5. Masjid belum berfungsi sebagai sentra(pusat) pendidikan ummat ,solusi mendirikan perpustakan di masjid, mengadakan kajian (majlis taklim)di masjid , mengaktifkan Risma dsb.

Strategi menghadang Gerakan Kristenisasi
1. Mencermati serta mempelajari stategi dan gerakan Kristen dan Yahudi
2. Membuat dan melakukan pemetaan dalam upaya meningkatan kualitas ummat (berapa % yang belum Ta’lim, yang belum pake jilbab, then tindak lanjuti)
3. Membangkitkan semangat ukhuwah Islamiyah

Program menghadang GK
1. Membentuk jaringan kerja antar org dan lembaga serta memetakan aktivitas keagamaan dalam upaya menghambat serta menghancurkan kekuatan lawan.
2. Pembinaan ummat melalui aktivitas dakwah dengan pendekatan yang informatif dan persuasif serta melibatkan berbagai unsur lembaga/ perorangan.
3. Melakukan kajian intensif tentang kristologi
4. Melakukan kaderisasi aktivis dakwah melalui program-program pelatihan.
5. Menggunakan sarana media, elektronik(radio),cetak(koran,buletin, tabloid, majalah,mading),luar ruang: spanduk, leaflet,stiker.

OBYEKTIF
1. Menginteksifkan dakwah Tauhid di masyarakat pada umumnya dan khususnya di masyarakat yg rentan thd bahaya Kristenisasi.
2. Memberikan penyadaran seputar bahaya kristenisasi bagi ummat
3. Memberikan motivasi untuk segera melakukan aksi yang sistematis untuk melakukan penghadangan kristenisasi.
4. Memberikan gambaran tentang tindakan konkrit apa saja yang bisa dilakukan oleh setiap muslim dalam melawan kristenisasi.
5. Mensinergikan potensi masyarakat muslim dalam melakukan kegiatan membendung kristenisasi.

BAHAYA KRISTENISASI BAGI UMMAT
1. Pemurtadan adalah pintu menuju kebinasaan individu dengan kembali kepada
kekafiran.
2. Pemurtadan menimbulkan perpecahan dalam keluarga dan disintegrasi nasional
4. Pemurtadan adalah sebuah pembodohan terstruktur terhadap ummat
5. Pemurtadan juga sebuah penipuan aqidah

What should You do Jika anda menyaksikan Kristenisasi
Sebagai individu
1. Perhatikan modus-modus yang digunakan para pemurtad dan gunakan counter (serangan) balik.
2. Bentuk koalisi strategis dengan keluarga korban dan mereka yang perduli terhadap persoalan kristenisasi
3. Berkonsultasi dengan pihak yang kompeten(co:FAKTA) untuk mengambil langkah yang mungkin atau melakukan advokasi (PAHAM)

Sebagai komunitas/Lembaga/institusi
1. Membentuk sebuah paguyuban anti kristenisasi di tk lokal dan aktif dalam pertukaran informasi pada jejaring nasional.
2. Saling berbagi informasi dan solusi dalam menghadapi persoalan kristenisasi.
3. Berusaha menjadi unit advokatif kecil dan rehabilitasi akidah jika menghadapi kristenisasi

KESIMPULAN
1. Gerakan Kristenisasi bukan lagi merupakan isu melainkan fakta
2. Adanya kecendrungan ummat yang tidak peduli
3. Banyak Ummat Islam telah terjebak dalam perangkap modernisasi & westernisasi.
4. Masih lemahnya aqidah umat serta sedikitnya semangat mempelajari Islam merupakan hambatan terbesar untuk menghadang gerakan GK yang harus segera diatasi.

Sumber : agas-agas.blogspot.com
Baca selengkapnya

22 April, 2009

Berintaraksi dengan Orang yang Keras Kepala

Berintaraksi dengan Orang yang Keras Kepala

Seringkali kita berhadapan dengan orang yang pasti berbeda-beda antara satu dengan yang lain, ada yang lembut dan sensi ada yang dablek dan keras kepala baik ketika sedang bicara ringan atau membicarakan soal agama, repot memang ketika kita harus menjelaskan agama ini kepada orang yang keras kepela, sebuat materi dari teman ini semoga dapat membantu saya untuk mengingat nasehat beliau dalam hal ini,,,



Al-Imam Ar-Raghiib Al-Asfahaaniy rahimahullah pernah memberikan deskripsi tentang bagaimana cara berinteraksi dengan orang yang keras kepala dan orang-orang yang suka mendebat sebagai berikut :

“Apabila kamu diuji dengan orang yang suka menghasut, orang yang suka berkelahi, dan orang yang suka menyerang dengan tujuan melawan ulama dan membantah orang awam, sebagaimana hadits Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam yang berbunyi :

مَنْ تَعَلَّمَ الْعِلْمَ لِيُبَاهِيَ بِهِ الْعُلَمَاءَ وَيُمَارِيَ بِهِ السُّفَهَاءَ وَيَصْرِفَ بِهِ وُجُوْهَ النَّاسِ إِلَيْهِ أَدْخَلَهُ اللهُ جَهَنَّمَ.

“Barangsiapa yang menuntut ilmu untuk melawan ulama’, membantah orang awam, dan mencari perhatian manusia; maka Allah akan memasukkannya ke dalam neraka Jahannam”.

Sebaiknya kamu berlari menghindarinya seperti kamu menghindar dari singa. Apabila kamu tidak dapat menemukan jalan untuk menghindarinya, maka kalahkanlah penolakannya terhadap kebenaran dengan penolakanmu terhadap kedustaan dengan berpedoman kepada firman Allah ta’ala yang berbunyi :

وَمَكَرْنَا مَكْرًا

“Dan Kami merencanakan makar (pula)” [QS. An-Naml : 50].

وَمَكَرَ اللَّهُ

“Dan Allah membalas tipu daya mereka itu” [QS. Ali-‘Imraan : 54].

قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ * اللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ

Mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok." Allah akan (membalas) olok-olokan mereka” [QS. Al-baqarah : 14-15].

فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ

“Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka” [QS. Ash-Shaff : 5].


Bersikaplah tegas kepadanya ! Janganlah kamu bersikap lunak kepadanya dalam hal menyampaikan hikmah ! Sebaiknya kamu terangkan kepadanya kebenaran yang memang belum merasuk ke hatinya. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لَا تَدْخُلُ الْمَلَائِكَةُ بَيْتًا فِيْهِ كَلْبٌ.

“Para malaikat itu tidakakan memasuki rumah yang di dalamnya ada anjingnya”.

Ketahuilah bahwa setiap tanah itu pasti ada tanamannya, setiap bangunan itu pasti ada pondasinya, setiap kepala pasti berhak mendapatkan mahkota, dan setiap tabiat berhak mendapatkan penjelasan.
Dan apabila memang harus menjelaskan sesuatu kepadanya, maka cukuplah bagimu untuk memberikan penjelasan ala kadarnya. Karena ada pepatah yang mengatakan : “Sebagaimana daging buah itu diperbolehkan untuk lebah, dan buah tin disediakan untuk makanan ternak” ; maka inti sari hikmah itu sengaja disiapkan bagi orang-orang yang berakal dan kulitnya diberikan kepada binatang ternak. Sebagaimana orang yang hilang daya penciumannya tidak akan mencium harum semerbak, maka binatang keledai pun tidak akan mungkin dapat memahami penjelasan”.


[Adz-Dzari’ah ilaa Makaarimisy-Syari’ah, hal 129].

sumber : http://abul-jauzaa.blogspot.com/2009/03/berinteraksi-dengan-orang-yang-keras.html

Baca selengkapnya

21 April, 2009

Bolehkah Tauriyah

Bolehkah Tauriyah

Mungkin banyak pembaca yang asing dengan kata "Tauriyah". Apa itu Tauriyah dan bagaimana hukumnya di tinjau dari sisi syariat Islam. Berikut penjelasan? Syekh Muhammad bin Utsaimin rahimahullah berkaitan tentang hal tersebut.


Syekh ditanya,
Apakah hukumnya Tauriyah? Adakah perincian padanya?
Beliau menjawab, Tauriyah adalah keinginan seseorang dengan ucapannya yang berbeda dengan dhahir ucapannya. Hukumnya boleh dengan dua syarat:

Pertama, kata tersebut memberi kemungkinan makna yang dimaksud.
Kedua, bukan untuk perbuatan zhalim.

Jika seseorang berkata, "Saya tidak tidur selain di atas watad." Watad adalah tongkat di dinding tempat menggantungkan barang-barang. Ia berkata, "Yang saya maksud dengan watad adalah gunung." Maka ini adalah tauriyah yang benar, karena kata itu memberi kemungkinan makna tersebut dan tidak mengandung kezhaliman terhadap seseorang.
Demikian pula jikalau seseorang berkata, "Demi Allah, saya tidak tidur kecuali di bawah atap." Kemudian dia tidur di atas atap rumah, lalu berkata, "Atap yang saya maksudkan adalah langit. Maka ini juga benar. Langit dinamakan atap dalam firman-Nya,
"Dan kami jadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara," (Al-Anbiya': 32)
Jika tauriyah digunakan untuk perbuatan aniaya, maka hukumnya tidak boleh, seperti orang yang mengambil hak manusia. Kemudian dia pergi kepada hakim, sedangkan yang dianiaya tidak memiliki saksi. Lalu qadhi (hakim) meminta kepada orang yang mengambil hak tadi agar bersumpah bahwa tidak ada sedikit pun miliknya di sisi Anda. Maka dia bersumpah dan berkata, "Demi Allah, ma lahu 'indi syai' (tidak ada sedikit pun miliknya pada saya)." Maka hakim memutuskan untuknya. Kemudian sebagian orang bertanya kepadanya tentang hal tersebut dan mengingatkannya bahwa ini adalah sumpah palsu yang akan menenggelamkan pelakunya di neraka. Dan disebutkan dalam hadits,
"Siapa yang bersumpah atas sumpah palsu yang dengan sumpah itu ia bisa mengambil harta seorang muslim, ia berbuat fasik padanya, niscaya ia bertemu Allah, dan Dia sangat murka kepadanya." (Muttafaq Alaihi)
Yang bersumpah ini berkata,
"Saya tidak bermaksud menafikan (membantah), dan yang saya maksudkan adalah itsbat (menetapkan). Dan niat saya pada kata "ma lahu" bahwa 'ma' adalah isim maushul, artinya: Demi Allah, yang merupakan miliknya ada pada saya." Sekalipun kata itu memberikan kemungkinan makna itu, namun hal itu adalah perbuatan aniaya, maka hukumnya tidak boleh (haram). Karena inilah disebutkan dalam sebuah hadits,

"Sumpahmu berdasarkan pembenaran yang diberikan temanmu." (Riwayat Muslim)

Takwil tidak berguna di sisi Allah dan sekarang Anda telah bersumpah dengan sumpah yang palsu.
Jika seorang laki-laki, istrinya tertuduh melakukan tindakan jinayah (kriminal), sedangkan istrinya bebas (tidak bersalah) dari tuduhan itu, lalu ia bersumpah dan berkata, "Demi Allah, dia adalah saudari saya." Dan ia berkata, "Maksud saya dia adalah saudari saya dalam Islam." Maka ini adalah ta'ridh (sindiran/pemberian isyarat) yang benar, karena ia memang saudarinya dalam Islam, sedangkan dia dianiaya.

Kesimpulan:
Tauriyah adalah keinginan seseorang dengan ucapannya yang berbeda dengan dhahir ucapannya. Hukumnya boleh dengan dua syarat:
1. Kta tersebut memberi kemungkinan makna yang dimaksud.
2. Bukan untuk perbuatan zhalim.
Wallahu a'lam bisshawab

[Disalin dari kitab al-Fatawa asy-Syar’iyyah fi al-Masail al-Ashriyyah min Fatawa Ulama Albalad al-Haram, Edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini, Penyusun Khalid al-Juraisiy, Penerjemah

Sumber
Baca selengkapnya
Menolak Bala Tetapi Mengundang Murka

Menolak Bala Tetapi Mengundang Murka

Semua orang tentu mendambakan keselamatan dan kebahagiaan, sehingga apabila ada bencana yang mengancam mereka pun berusaha menangkalnya. Dan jika bencana sudah menimpa, maka berbagai cara pun ditempuh untuk menghilangkannya. Dalam keadaan seperti ini, orang yang tidak memiliki pemahaman tauhid yang benar sangat rawan terjerumus dalam kesyirikan.

Hanya Allah Sumber Keselamatan
Seorang muslim harus yakin bahwasanya hanya Allah lah yang menguasai seluruh kebaikan dan mudharat, baik yang belum menimpa maupun yang sudah menimpa. Allah ta’ala berfirman, “Katakanlah: Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudhratan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya? Katakanlah: Cukuplah Allah bagiku, kepada-Nya lah bertawakal orang-orang yang berserah diri.” (QS. Az Zumar [39]: 38)

Ayat ini dan ayat-ayat yang semacamnya memupus ketergantungan hati kepada selain Allah dalam meraih kebaikan atau menolak madharat, dan menunjukkan bahwasanya ketergantungan hati kepada selain Allah itu termasuk perbuatan mempersekutukan-Nya.

Prinsip Penting Dalam Pengambilan Sebab

Seorang yang ingin meraih manfaat atau menolak mudharat tentunya berusaha menempuh sebab demi tercapainya keinginannya. Dalam menempuh sebab ini ada tiga pedoman yang harus diperhatikan:

1. Sebab yang ditempuh harus diizinkan oleh syariat, baik yang terbukti dengan jalan wahyu maupun yang diperoleh berdasarkan pengalaman.
2. Tidak boleh bersandar kepada sebab, tetapi harus senantiasa menyandarkan hati kepada pencipta dan penguasa sebab yaitu Allah ‘azza wa jalla, dengan tetap bersemangat mencari sebab-sebab yang bermanfaat.
3. Harus diyakini bahwa sekuat apapun sebab tetap ditentukan oleh takdir dari Allah. Bisa jadi hukum sebab akibat itu dibiarkan berjalan sebagaimana biasa dan bisa juga sebaliknya.

Bergantung Kepada Selain Allah

Suatu saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat ada seseorang yang mengenakan gelang dari bahan kuningan, maka Nabi pun bertanya kepadanya, “Apa ini?”, orang itu menjawab, “Ini aku pakai karena aku sakit”. Maka Nabi bersabda, “Lepaskan saja itu, karena ia tidak akan menambah kepadamu kecuali kelemahan, sungguh jika engkau mati sementara gelang itu masih kau kenakan niscaya engkau tidak akan selamat selama-lamanya.” (HR. Ahmad)

Pelajaran yang bisa dipetik dari hadits ini adalah bahwasanya orang yang mengenakan gelang dan semacamnya dalam rangka menolak bala atau menghilangkannya termasuk perbuatan syirik karena Nabi bersabda, “jika engkau mati sementara gelang itu masih kau kenakan niscaya engkau tidak akan selamat selama-lamanya,” ditepisnya keselamatan menunjukkan bahwa orang yang melakukannya pasti mendapatkan kebinasaan dan kerugian.

Hukum Mengalungkan Tamimah

Tamimah adalah sesuatu yang dikalungkan untuk menolak bala, orang Arab dahulu biasa memakaikannya pada anak-anak untuk menjaga mereka dari gangguan mata jahat (‘ain). ‘Ain ini bila menimpa seseorang dapat membuatnya jatuh sakit secara tiba-tiba. Bahan tamimah bisa terbuat dari kerang, batu, kayu, akar, kulit, kain atau bahan apapun yang dipakai untuk tujuan tolak bala.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mengalungkan tamimah maka dia telah berbuat syirik.” (Hadits shohih, diriwayatkan oleh Imam Ahmad). Dan hukum mengenakan tamimah menjadi syirik akbar jika pelaku meyakini bahwa benda yang dipakainya itu bisa memberikan pengaruh sediri di luar kehendak Allah. Adapun jika dia meyakini bahwa itu sekedar sebab saja maka hukumnya syirik ashghor. Namun seseorang tidak boleh meremehkan syirik ashghor, karena tingkah polah hati sering kali cenderung bersandar kepada sebab. Terlebih lagi syirik ashghor yang penampakannya sangat samar adalah dosa terbesar seorang muslim, yang kadarnya lebih berat daripada dosa berzina, mencuri dan semacamnya maka tidak ada kata lain kecuali waspada.

Muslim Tetapi Musyrik

Orang yang memakai tamimah atau jimat tergolong musyrik dengan jenis syirik ashghor, tapi statusnya masih muslim. Karena hanya dosa syirik akbar dan yang sederajatlah yang dapat membatalkan keislaman seseorang. Dalam sebuah riwayat yang dibawakan Ibnu Abi Hatim diceritakan bahwa suatu saat Hudzaifah melihat ada seseorang yang memakai tali untuk mengobati demam yang dideritanya, maka beliau pun memutus tali tersebut sambil membaca firman Allah, “Dan sebagian besar mereka tidak beriman kepada Alloh melainkan dalam keadaan mempersekutukan-Nya.” (QS. Yusuf [12]: 106). Maksudnya adalah mereka beriman dengan rububiyah Allah tetapi mengingkari uluhiyyah Allah.

Ayat di atas tidak mesti digunakan sebagai hujjah (alasan) untuk mengingkari syirik akbar, akan tetapi bisa dipakai untuk mengingkari syirik ashghor. Hal ini karena syirik ashghor dan syirik akbar sama-sama dari jenis syirik, sehingga tepatlah Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu berdalil dengan memakai ayat ini.

Berserah Diri Hanya Kepada Allah

Apabila kita cermati baik-baik maka ternyata kunci utama agar kita terbebas dari ketergantungan kepada selain Allah adalah dengan bertawakal kepada-Nya. Oleh karena itulah Allah memerintahkan untuk mengatakan, “Cukuplah Allah bagiku” dan Allah tegaskan bahwa orang yang bertawakal itu senantiasa menyerahkan urusannya kepada Allah ta’ala. Ini artinya orang yang tidak bertawakal kepada-Nya maka tidaklah ia disebut orang yang bertawakal. Bahkan dia telah kehilangan kesempurnaan atau bahkan seluruh imannya, sebagaimana diisyaratkan oleh Allah dalam firman-Nya, “Kepada Allah lah orang-orang yang beriman menyerahkan diri.” (QS. At Taubah [9]: 51). Dan barangsiapa yang menyerahkan urusan kepada selain-Nya maka dia akan dihinakan dan tidak akan mendapatkan apa yang diharapkannya.

Memang demikianlah keadaannya, segala yang dijadikan sandaran oleh manusia untuk mengatasi permasalahannya adalah justru berbalik menjadi sebab kelemahannya kecuali jika yang dijadikan sandaran adalah Allah ‘azza wa jalla, karena memang hanya Allah lah yang pantas. Dia lah satu-satunya Dzat yang menguasai langit dan bumi, kehidupan dan kematian serta keselamatan dan kebinasaan. Oleh karena itu marilah kita cermati hati kita masing-masing apakah selama ini kita memiliki ketergantungan hati kepada selain-Nya, jangan-jangan kita berkubang syirik namun kita tidak sadar dan merasa aman-aman saja. Padahal keamanan dan petunjuk hanya akan diperoleh jika kita senantiasa menjaga keimanan agar tidak terkotori kesyirikan.

Wallahu a’lam bish showaab

***

Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi
Artikel www.muslim.or.id
Baca selengkapnya

20 April, 2009

APA PERBEDAAN ANTARA MANHAJ, AQIDAH DAN USLUB DA'WAH

APA PERBEDAAN ANTARA MANHAJ, AQIDAH DAN USLUB DA'WAH

APA PERBEDAAN ANTARA MANHAJ, AQIDAH DAN USLUB DA'WAH
Oleh
Syaikh Ali bin Hasan bin Ali Al-Halaby Al-Atsary

Pertanyaan.
Syaikh Ali bin Hasan bin Ali Al-Halaby Al-Atsary ditanya : Aku adalah pemula dalam menuntut ilmu syar'i, dengan ini kuharap anda dapat menerangkan perbedaan antara manhaj dan aqidah, dan apakah ada beda antara uslub dakwah dan manhaj dakwah?
Jawaban.
Manhaj dakwah adalah penyampaian materi ilmiyyah yang merupakan landasan dasar berpijaknya aqidah. Sangat Mustahil suatu aqidah yang benar diletakkan dalam suatu tempat yang batil kemudian aqidah ini tetap bersih, umpamakan kita meletakkan air yang bersih lagi jernih di dalam sebuah gelas yang bernajis dan kotor sekelilingnya, apakah air tadi tetap bersih dan jernih atau berubah menjadi kotor disebabkan najis dan kotoran yang melekat di gelas tadi ? Begitu jugalah hubungan antara manhaj dan aqidah.
Sebagaimana kita ketahui bahwa aqidah yang dibawa Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam dan diterima oleh para sahabatnya melaui proses talaqqi tentulah melalui cara-cara tertentu yang disebut dengan manhaj (metode). Maka kedua hal ini tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.
Jika terkadang berpisah satu sama lainnya dalam realita atau situasi dan kondisi tertentu tetapi sebenarnya keduanya akan tetap saling memepengaruhi satu sama lainnya. Hanya ada dua kemungkinan :
Pertama: Aqidah salaf yang merubah suatu manhaj menyimpang sehingga menjadi bermanhaj salafi, atau kemungkinan kedua : Malah sebaliknya manhaj menyimpang yang merubah aqidah salaf. Nauzubillah.
Yaitu berubahnya seseorang yang manhajnya menyimpang dengan aqidah yang menyimpang menjadi selamat manhajnya seperti aqidahnya yang selamat (dengan mengikuti aqidah yang benar) atau sebaliknya aqidahnya mengikuti manhajnya yang keliru sehingga aqidahnya menjadi menyimpang pula. ini poin pertama.
Adapun poin kedua, yakni dalam bergaul dan menyikapi manusia dalam permasalahan ini ada beberapa sikap:
Pertama:
Yaitu orang-orang yang menerima da'wah ini dan tunduk dibawah hukum-hukumnya. Orang seperti ini harus dipergauli dengan cara baik-baik, dan jika dia berbuat kesalahan atau kekeliruan maka kesalahnnya ini tidak dapat disamakan dengan jenis manusia berikutnya,maka orang seperti ini harus dinasehati diperingati, diperintahkan kepada kabajikan dan dilarang dari kemungkaran, dipersilahkan untuk turut dalam majlis-majlis ilmu.
Jika dia memiliki ijtihad ilmiyyah dalam permasalahan yang diperbolehkan berijtihad di dalamnya, sementara dalam pandanganmu ijtihadnya keliru, maka hendaklah engkau berbuat sebagaimana orang-orang terdahulu sebelum kita. Tetapi jika ijtihadnya bukan pada masalah-masalah yang boleh diijtihadkan, ataupun pada masalah-masalah yang telah baku maka ijtihadnya tidak dianggap dan tidak didengar. Hal seperti ini harus diterangkan terlebih dahulu kepadanya dan dinasehati. Tetapi jika dia tidak menerima nasehat dan malah membantah maka dia diperlakukan sebagaimana kita memperlakukan jenis orang berikut ini.
Kedua :
Adapun jenis kedua. Yaitu orang-orang yang memang pada dasarnya tidak mengakui manhaj salaf dan tidak mengikuti sunnah bagaimana kita dapat memakaikannya pakaian yang dia sendiri melepaskannya (maksudnya bagaimana kita menisbahkannya kepada salaf sementara dia sendiri tidak mengakuinya, -pent)

[Seri Soal Jawab Dauroh Syar'iyah Surabaya 17-21 Maret 2002 Dengan Masyayaikh Murid-murid Syaikh Muhammad Nashirudiin Al-Albani Hafidzahumullahu Diterjemahkan oleh Ustadz Ahmad Ridwan , Lc]

[1] Dari koleksi materi dakwah untuk buletin dakwah masjid namun lupa dari mana saya dapatkan artikel ini,,

Baca selengkapnya
Caleg Gebleg

Caleg Gebleg

Beberapa hari ini saya mendegar dan melihat berita di TV tentang caleg yang gagal ada yang stres dan berulang macam-macam
Saya kira cuma di Tempat saya aja ada caleg yang berulah aneh,, di televisi banyak diberitakan caleg meminta bantuan yang sudah dia berikan kepada masyarakat secara individual atau yang untuk penetingan umum,, ada yang memberikan bantuan karpet untuk tempat ibadah dia ambil lagi karena gagal terpilih ada yang menymbangkan pompa air untuk mushola, karena gagal masuk parlemen dia ambil lagi pompa air dari tengah-tengah warga yang sudah nempel di sumur tempat mushola yang rencananya mau dibuat wudhlu para jamaah,, ada juga yang meusak jalan yang sudah dibangun

Saya kira cuma di daerah saya yang hendak meminta bantuan yang sudah diberikan ke warga agar dia memilih dia, namun ketika jumlah pemilih tidak bisa mengantarkan dia ke kursi jabatan itu ia hendak meminta kembali pemberiannya itu (kelihatan banget gak iklasnya) , nah lo kalo didaerah saya kalo bantuannya diwujudkan dlam semen yang digunakan untuk membantu pembangunan masjid yang sudah terlanjur dipasang mau diminta lagi (dalam hati berkata tu lepasin aja yang sudah nempel kalo mau dihakimi masyarkat) otomatis dia akan merusak bangunan masjid yang 75 persen jadi itu (dia hanya nyumbang sebagian kecil saja) ha,,ha,,ha,, dengan ringan masyarkat menyayunkan sabit mereka ketubuh si caleg itu (untung gak kejadian) malah tim sukses melarikan diri ya mungkin gak tau harus bagaiamana mengembalikan uang itu kepada caleg itu,,,,ha...ha...

Ada juga caelg ya pura-pura gila supaya gak ditagih hutang,, aduh caleg-caleg gak bertanggung-jawab, yangkaya gini mau dijadikan wakil rakyat? wakil RAYAP kali,, yang akan hanya mementingkan perutnya saja,,, gebleg-gebleg,,,,untung saya gak nyoblos atau nyontreng kalian,,




Baca selengkapnya

17 April, 2009

Muda Foya-Foya, Mati Masuk Surga?

Muda Foya-Foya, Mati Masuk Surga?

At Tauhid edisi V/15

Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal

Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rasulillah wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam.

Waktu muda, kata sebagian orang adalah waktu untuk hidup foya-foya, masa untuk bersenang-senang. Sebagian mereka mengatakan, “Kecil dimanja, muda foya-foya, tua kaya raya, dan mati masuk surga.” Inilah guyonan sebagian pemuda. Bagaimana mungkin waktu muda foya-foya, tanpa amalan sholeh, lalu mati bisa masuk surga[?] Sungguh hal ini dapat kita katakan sangatlah mustahil. Untuk masuk surga pastilah ada sebab dan tidak mungkin hanya dengan foya-foya seperti itu. Semoga melalui risalah ini dapat membuat para pemuda sadar, sehingga mereka dapat memanfaatkan waktu mudanya dengan sebaik-baiknya. Hanya pada Allah-lah tempat kami bersandar dan berserah diri.

Wahai Pemuda, Hidup Di Dunia Hanyalah Sementara

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menasehati seorang sahabat yang tatkala itu berusia muda (berumur sekitar 12 tahun) yaitu Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma. (Syarh Al Arba’in An Nawawiyah Syaikh Sholeh Alu Syaikh, 294). Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang pundaknya lalu bersabda,

كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ , أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ

“Hiduplah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau pengembara.” (HR. Bukhari no. 6416)

Lihatlah nasehat yang sangat bagus sekali dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada sahabat yang masih berusia belia.

Ath Thibiy mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memisalkan orang yang hidup di dunia ini dengan orang asing (al ghorib) yang tidak memiliki tempat berbaring dan tempat tinggal. Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan lebih lagi yaitu memisalkan dengan pengembara. Orang asing dapat tinggal di negeri asing. Hal ini berbeda dengan seorang pengembara yang bermaksud menuju negeri yang jauh, di kanan kirinya terdapat lembah-lembah, akan ditemui tempat yang membinasakan, dia akan melewati padang pasir yang menyengsarakan dan juga terdapat perampok. Orang seperti ini tidaklah tinggal kecuali hanya sebentar sekali, sekejap mata.” (Dinukil dari Fathul Bariy, 18/224)

Negeri asing dan tempat pengembaraan yang dimaksudkan dalam hadits ini adalah dunia dan negeri tujuannya adalah akhirat. Jadi, hadits ini mengingatkan kita dengan kematian sehingga kita jangan berpanjang angan-angan. Hadits ini juga mengingatkan kita supaya mempersiapkan diri untuk negeri akhirat dengan amal sholeh. (Lihat Fathul Qowil Matin)

Dalam hadits lainnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا لِى وَمَا لِلدُّنْيَا مَا أَنَا فِى الدُّنْيَا إِلاَّ كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا

“Apa peduliku dengan dunia?! Tidaklah aku tinggal di dunia melainkan seperti musafir yang berteduh di bawah pohon dan beristirahat, lalu musafir tersebut meninggalkannya.” (HR. Tirmidzi no. 2551. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan At Tirmidzi)

‘Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu juga memberi petuah kepada kita,

ارْتَحَلَتِ الدُّنْيَا مُدْبِرَةً ، وَارْتَحَلَتِ الآخِرَةُ مُقْبِلَةً ، وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بَنُونَ ، فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الآخِرَةِ ، وَلاَ تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا ، فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلاَ حِسَابَ ، وَغَدًا حِسَابٌ وَلاَ عَمَلَ

“Dunia itu akan pergi menjauh. Sedangkan akhirat akan mendekat. Dunia dan akhirat tesebut memiliki anak. Jadilah anak-anak akhirat dan janganlah kalian menjadi anak dunia. Hari ini (di dunia) adalah hari beramal dan bukanlah hari perhitungan (hisab), sedangkan besok (di akhirat) adalah hari perhitungan (hisab) dan bukanlah hari beramal.” (HR. Bukhari secara mu’allaq –tanpa sanad-)

Manfaatkanlah Waktu Muda, Sebelum Datang Waktu Tuamu

Lakukanlah lima hal sebelum terwujud lima hal yang lain. Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

“Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara : [1] Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, [2] Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, [3] Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, [4] Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, [5] Hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya, dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Hadits ini dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shogir)

Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, maksudnya: “Lakukanlah ketaatan ketika dalam kondisi kuat untuk beramal (yaitu di waktu muda), sebelum datang masa tua renta.”

Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, maksudnya: “Beramallah di waktu sehat, sebelum datang waktu yang menghalangi untuk beramal seperti di waktu sakit.”

Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, maksudnya: “Manfaatkanlah kesempatan (waktu luangmu) di dunia ini sebelum datang waktu sibukmu di akhirat nanti. Dan awal kehidupan akhirat adalah di alam kubur.”

Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, maksudnya: ”Bersedekahlah dengan kelebihan hartamu sebelum datang bencana yang dapat merusak harta tersebut, sehingga akhirnya engkau menjadi fakir di dunia maupun akhirat.”

Hidupmu sebelum datang kematianmu, maksudnya: “Lakukanlah sesuatu yang manfaat untuk kehidupan sesudah matimu, karena siapa pun yang mati, maka akan terputus amalannya.”

Al Munawi mengatakan,

فَهِذِهِ الخَمْسَةُ لَا يَعْرِفُ قَدْرَهَا إِلاَّ بَعْدَ زَوَالِهَا

“Lima hal ini (waktu muda, masa sehat masa luang, masa kaya dan waktu ketika hidup) barulah seseorang betul-betul mengetahui nilainya setelah kelima hal tersebut hilang.” (At Taisir Bi Syarh Al Jami’ Ash Shogir, 1/356)

Benarlah kata Al Munawi. Seseorang baru ingat kalau dia diberi nikmat sehat, ketika dia merasakan sakit. Dia baru ingat diberi kekayaan, setelah jatuh miskin. Dan dia baru ingat memiliki waktu semangat untuk beramal di masa muda, setelah dia nanti berada di usia senja yang sulit beramal. Penyesalan tidak ada gunanya jika seseorang hanya melewati masa tersebut dengan sia-sia.

Orang yang Beramal Di Waktu Muda Akan Bermanfaat Untuk Waktu Tuanya

Dalam surat At Tiin, Allah telah bersumpah dengan tiga tempat diutusnya para Nabi ‘Ulul Azmi yaitu [1] Baitul Maqdis yang terdapat buah tin dan zaitun –tempat diutusnya Nabi ‘Isa ‘alaihis salam-, [2] Bukit Sinai yaitu tempat Allah berbicara langsung dengan Nabi Musa ‘alaihis salam, [3] Negeri Mekah yang aman, tempat diutus Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Setelah bersumpah dengan tiga tempat tersebut, Allah Ta’ala pun berfirman,

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ (4) ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ (5) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.” (QS. At Tiin [95] : 4-6)

Maksud ayat “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” ada empat pendapat. Di antara pendapat tersebut adalah “Kami telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya sebagaimana di waktu muda yaitu masa kuat dan semangat untuk beramal.” Pendapat ini dipilh oleh ‘Ikrimah.

“Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya”. Menurut Ibnu ‘Abbas, ‘Ikrimah, Ibrahim dan Qotadah, juga Adh Dhohak, yang dimaksudkan dengan bagian ayat ini adalah “dikembalikan ke masa tua renta setelah berada di usia muda, atau dikembalikan di masa-masa tidak semangat untuk beramal setelah sebelumnya berada di masa semangat untuk beramal”. Masa tua adalah masa tidak semangat untuk beramal. Seseorang akan melewati masa kecil, masa muda, dan masa tua. Masa kecil dan masa tua adalah masa sulit untuk beramal, berbeda dengan masa muda.

An Nakho’i mengatakan, “Jika seorang mukmin berada di usia senja dan pada saat itu sangat sulit untuk beramal, maka akan dicatat untuknya pahala sebagaimana amal yang dulu dilakukan pada saat muda. Inilah yang dimaksudkan dengan firman Allah (yang artinya): bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.”

Ibnu Qutaibah mengatakan, “Makna firman Allah (yang artinya), “Kecuali orang-orang yang beriman” adalah kecuali orang-orang yang beriman di waktu mudanya, di saat kondisi fit (semangat) untuk beramal, maka mereka di waktu tuanya nanti tidaklah berkurang amalan mereka, walaupun mereka tidak mampu melakukan amalan ketaatan di saat usia senja. Karena Allah Ta’ala Maha Mengetahui, seandainya mereka masih diberi kekuatan beramal sebagaimana waktu mudanya, mereka tidak akan berhenti untuk beramal kebaikan. Maka orang yang gemar beramal di waktu mudanya, (di saat tua renta), dia akan diberi ganjaran sebagaimana di waktu mudanya.” (Lihat Zaadul Maysir, 9/172-174)

Begitu juga kita dapat melihat pada surat Ar Ruum ayat 54.

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِن بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِن بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفاً وَشَيْبَةً يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ

“Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (QS. Ar Ruum: 54)

Ibnu Katsir mengatakan, “(Dalam ayat ini), Allah Ta’ala menceritakan mengenai fase kehidupan, tahap demi tahap. Awalnya adalah dari tanah, lalu berpindah ke fase nutfah, beralih ke fase ‘alaqoh (segumpal darah), lalu ke fase mudh-goh (segumpal daging), lalu berubah menjadi tulang yang dibalut daging. Setelah itu ditiupkanlah ruh, kemudian dia keluar dari perut ibunya dalam keadaan lemah, kecil dan tidak begitu kuat. Kemudian si mungil tadi berkembang perlahan-lahan hingga menjadi seorang bocah kecil. Lalu berkembang lagi menjadi seorang pemuda, remaja. Inilah fase kekuatan setelah sebelumnya berada dalam keadaan lemah. Lalu setelah itu, dia menginjak fase dewasa (usia 30-50 tahun). Setelah itu dia akan melewati fase usia senja, dalam keadaan penuh uban. Inilah fase lemah setelah sebelumnya berada pada fase kuat. Pada fase inilah berkurangnya semangat dan kekuatan. Juga pada fase ini berkurang sifat lahiriyah maupun batin. Oleh karena itu, Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban”.” (Tafsir Al Qur’an Al Azhim pada surat Ar Ruum ayat 54)

Jadi, usia muda adalah masa fit (semangat) untuk beramal. Oleh karena itu, manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya. Janganlah disia-siakan.

Jika engkau masih berada di usia muda, maka janganlah katakan: jika berusia tua, baru aku akan beramal.

Daud Ath Tho’i mengatakan,

إنما الليل والنهار مراحل ينزلها الناس مرحلة مرحلة حتى ينتهي ذلك بهم إلى آخر سفرهم ، فإن استطعت أن تـُـقدِّم في كل مرحلة زاداً لما بين يديها فافعل ، فإن انقطاع السفر عن قريب ما هو ، والأمر أعجل من ذلك ، فتزوّد لسفرك ، واقض ما أنت قاض من أمرك ، فكأنك بالأمر قد بَغَـتـَـك

“Sesungguhnya malam dan siang adalah tempat persinggahan manusia sampai dia berada pada akhir perjalanannya. Jika engkau mampu menyediakan bekal di setiap tempat persinggahanmu, maka lakukanlah. Berakhirnya safar boleh jadi dalam waktu dekat. Namun, perkara akhirat lebih segera daripada itu. Persiapkanlah perjalananmu (menuju negeri akhirat). Lakukanlah apa yang ingin kau lakukan. Tetapi ingat, kematian itu datangnya tiba-tiba.” (Kam Madho Min ‘Umrika?, Syaikh Abdurrahman As Suhaim)

Semoga maksud kami dalam tulisan ini sama dengan perkataan Nabi Syu’aib,

إِنْ أُرِيدُ إِلَّا الْإِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُ وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ

“Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali.” (QS. Hud [11] : 88)

Semoga Allah memperbaiki keadaan segenap pemuda yang membaca risalah ini. Semoga Allah memberi taufik dan hidayah kepada mereka ke jalan yang lurus.

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala wa alihi wa shohbihi wa sallam. [Muhammad Abduh Tuasikal]

Sumber
Baca selengkapnya
Diberdayakan oleh Blogger.