02 April, 2011

Densus 88 Hina Simbol Islam Saat Latihan Simulasi Bom



Jakarta – Densus 88 Polda Jatim yang menggelar simulasi penanganan bom di kereta komuter dari Stasiun Wonokromo ke Stasiun Gubeng hari Kamis kemarin mendapat kecaman saat latihan anti teroris.
Kecaman itu bermunculan karena mereka menggunakan properti kotak bom bertuliskan 'Jihad Fisabilillah Demi Kebenaran' dan juga menggunakan teriakan takbir dari orang yang digambarkan sebagai teroris.
"Secara tidak langsung, polisi Jawa Timur telah sengaja dan terus terang menganggap bahwa seluruh ummat Islam adalah teroris," kecam  Koordinator  Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF) Pusat, Mustofa B Nahrawardaya, Jumat (25/3/2011). Hal itu sungguh melukai hati umat.
Dia berpendapat, cara-cara seperti itu harus dihentikan karena jika tidak, justru akan menimbulkan persoalan baru.
"Presiden sudah saatnya menegur keras terhadap Polda Jatim maupun lembaga yang terlibat dalam simulasi itu. Jika tidak, Presiden bisa dianggap terlibat langsung atau pun tidak langsung terhadap penggunaan simbol Islam yang dipakai dalam simulasi," jelasnya.
Mustofa pun mengingatkan agar polisi tidak usah menunggu reaksi besar umat Islam, mengingat penyalahgunaan simbol tersebut jelas menyalahi etika kerukunan beragama di Indonesia. Aparat yang digaji oleh masyarakat, tidak selayaknya berbuat semena-mena, dan apalagi tidak mengindahkan tata krama kehidupan yang berlandaskan Pancasila.
"Bahwa cara-cara seperti ini, bisa jadi memang disengaja untuk memancing kemarahan umat, demi meneguk keuntungan sesaat. Oknum-oknum yang terlibat dalam peristiwa ini, harus diberi sangsi keras berdasar UU yang berlaku," jelasnya.
Jika tidak ada permintaan maaf, sama saja polisi mengajak umat Islam untuk berperang dengan warga sendiri. Ini tidak akan mendukung upaya pemerintah yang konon akan memerangi terorisme, karena dengan model seperti polisi jawa Timur itu, justru akan memunculkan teroris model baru.
"Pemerintah hendaknya sensitif terhadap persoalan kehidupan beragama masyarakat, dan bukan malah mengobok-obok kerukunan yang sudah ada," tegas Mustofa.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Untung S Radjab meminta kepada masyarakat untuk tidak mempersepsikan secara keliru terhadap simulasi anti teror yang digelar di atas kereta api. Properti simulasi menurutnya tidak menggunakan simbol-simbol Islam.
Padahal sungguh jelas sekali hal itu menyangkut tentang simbol dalam Islam yaitu salah satu syariat mengenai Jihad Fisabilillah. (Redaksi HASMI/Detik)





Hah ada saja ulah mereka, saya termasuk orang yang mendukung teroris itu diberhangusnkan dan ditindak tegas, namun kelakuan anak didikan USA ini sudah secara terang terangan menjadikan kelompok islam sebagai target mereka, Pemerintah harus tegas dalam hal seperti ini, jangan sampai ada gesekan dengan muslim yang merasa terlecehkan,


Dihati para muslim sejati itu ada satu bongkah kebanggan yang jangan kalian utak atik apalagi kalian nistakan, jika kalian siap hidup kami lebih siap mati !
 http://widiy.blogspot.com/

Bagikan

Jangan lewatkan

Densus 88 Hina Simbol Islam Saat Latihan Simulasi Bom
4 / 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

SILAHKAN BERKOMENTAR UNTUK KASIH MASUKAN

Diberdayakan oleh Blogger.