"Saya menerima banyak sekali sms yang isinya mengingatkan pada umat seluruh muslim agar berhati-hati jika membeli kitab suci Alquran edisi terbaru. Ada empat surat tambahan yang tidak ada dalam versi aslinya," kata Habib Taufiq Assegaf, pengasuh Ponpes Sunniyah Salafiyah, Kota Pasuruan, Minggu (14/9/2008).
Empat surat tambahan yang ada dalam kitab suci Al Qur'an versi terbaru itu disebutkan adalah surat Al Iman, Al Wassoyah, At Tahajud, dan surat Al Muslimun. Surat tambahan yang tidak pernah ada dalam versi resmi buku suci Alquran itu, sebagaimana bunyi sms yang beredar, disebutkan merupakan rekayasa kafir laknatullah (kaum kafir yang dimusuhi Tuhan, red). Dalam sms yang sama juga ditulis peringatan agar masyarakat tidak membuka situs dengan alamat www.thequr'an.com karena dianggap menyesatkan.
"Isu seperti ini harus kita tanggapi secara bijak. Tidak boleh ditelan mentah-mentah. Iya kalau benar!? Lha kalau ternyata hanya provokasi untuk memecah-belah? Kasihan umat," kata Habib Taufiq sabar. Pesan serupa juga diterima sejumlah santri, alumni dan pengasuh ponpes Sunniyah Salafiyah. Hal itu membuat sebagian merasa penasaran dengan kebenaran informasi yang disampaikan secara berantai dari ponsel ke ponsel tersebut.
"Saya sendiri belum pernah tahu atau menemukan Alquran yang dimaksud. Tapi apapun faktanya, ini menjadi tugas serta kewenangan MUI untuk mengklarifikasi di lapangan," tandas salah satu ulama Nahdliyin paling berpengaruh di Pasuruan ini.
Sementara, sekretaris MUI Kota Pasuruan Ustadz Basori Alwi menanggapi isu tersebut secara hati-hati. Menurutnya, MUI tidak akan gegabah melakukan razia ke toko-toko buku yang menjual kitab suci Alquran. Alasannya, isu tersebut belum diyakini kebenarannya. "MUI tetap akan memantau perkembangan di lapangan. Kepada masyarakat jika memang menemukan adanya Alquran palsu atau bahkan disinyalir beredar luas, kita berharap untuk segera melapor agar cepat bisa ditindaklanjuti," kata Basori Alwi.
Sekretaris MUI Kota Pasuruan ini justru menyampaikan rasa kekhawatirannya atas dampak penyebaran pesan singkat bernada provokasi tersebut. Pasalnya, saat ini penjualan Alquran di toko-toko mengalami penurunan siginifikan. "Dampaknya sudah negatif. Saya khawatir ini (penurunan) memang menjadi tujuan penyebar sms bernada provokasi tadi untuk menimbulkan kepanikan dan perpecahan di tengah masyarakat," ujarnya curiga.
Basori Alwi berasumsi, kalau memang pengirim pesan singkat ini menemukan adanya Alquran palsu, logikanya dia bisa langsung melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Bukan malah menyebar sms berantai yang menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. (Destyan Soejarwoko/Sindo/mbs)
http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/09/14/1/145886/alquran-palsu-beredar
Bagikan
Berita Al quran Palsu
4
/
5
Oleh
Unknown