16 Oktober, 2008

Cerita sedihku yang berulang (Kristenisasi dala, rumah tangga)

Cerita sedihku yang berulang

Wanita Muslim menikah dengan lelaki Non Muslim

KDRT (Kristenisasi Dalam Rumah Tangga)

ÉOó¡Î0 «!$# Ç`»uH÷q§9$# ÉOŠÏm§9$#

Pertama saya bertanya dan berulang kali bertanya kenpa Allah melarang kaum muslim menikah dengan kaum kafir (baca beda agam)?. Terlebih seorang wanita muslim menikah dengan laki-laki kafir (baca non muslim)? Sejenak kita akan disibukan dengan segenap pertanyaan yang menggancal dalam benak kita,,

Kita tidak akan pernah tau isi dalam hati seseorang, terlebih mengenai kepercayaan dia terhadap agama dan tuhan itu sendiri, akan banyak hal yang akan dapat merubah segala karena ke inginan terhadap sesuatu apalagi itu adalah sesuatu yang ia sukai, sayangi, cintai.

Dan akan lebih rumit jika hal-hal di atas dikaitkan dengan rasa cinta dari 2 insan yang sedang dimabuk cinta buta, maka segala daya dan upaya akan mereka berdua lakukan agar cinta (baca keinginan) mereka dapat bersatu dengan segala cara mereka, dari sang laki-laki meyakinkan kepada wanita pujaan hatinya dan keluarganya bahwa ia akan pindah agama menjadi muslim dengan iklas, (apakah ini dibenarkan mendekati kepada allah karena nafsu? Sedang kita tak tau apa dalam otaknya tulus?) dan dari sang wanita yang sudah mabuk kepayang karena cinta (baca keinginan) untuk segera dapat bersatu berdua dalam satu rumah meyakinkan pada ayah, ibu saudara-saudaranya bahwa ia akan seiman dengan mereka, dan sang wanita akan membuat “gaya” (karena bukan aslinya) sang lelaki seolah benar-benar sedang belajar agama islam atau sudah memeluk islam. Dan insyaallah hal ini biasa berhasil “menipu” keluarga muslim, kalaupun sampai disini belum juga dapat melumpuhkan dan melunakan kekehnya keluarga muslim maka kedua manusia yang sedang dimabuk cinta buta itu akan semakin kalap dan menjadi –menjadi semakin menggila dan semakin intens mencari cara dan segala cara apapun untuk dapat bersatu hingga dengan suka rela sang wanita (yang imamnya tidak kuat) menyerahkan dirinya sepunuhnya ditangan setan bejat agar sang ayah dibuatkan cucu agar mereka mau tidak mau harus menerima lelaki non muslim itu jadi ayah dari anak tersebut. Dari sini bencana besar mengincar mereka walau sebenarnya bencana dan murka semenjak mereka mengakui saling menyukai ketika mereka berdua sering bersama ato sering mereka sebut “pacaran”.

Banyak dan sering hal itu terjadi mungkin di sekitar kita ato malah teman-teman kita yang terjebak dalam cinta “haram” itu. Kita telah banyak mengeluarkan kata-kata, alas an, hujjah bagi mereka agar menghentikan hal itu namun sebagian besar dari mereka akan tetap nekad meneruskan cinta terlarang mereka. Dan itulah yang terjadi disekitar saya dulu saya sangat sedih ketika ada salah satu dari teman (akhwat) menjalin hubungan dengan lelaki non muslim (dari sini saya sudah sedih baget) dan berlanjut ke pernikahan. Dan kemarin lagi baru bulan ini Oktober 2008 saya dengan juga dari ada salah satu teman (akhwat) yang menikah dengan lelaki non muslim walau kami tak akrab dan sebatas tau saja saya sangat sedih, dan yang lebih sedih adalah berita terakhir yang saya dengar si wanita (kenapa bukan akhwat?) itu sering terlihat ke gereja kadang bersama suaminya dan kadang kala sendirian. Hati saya benar-benar hancur, padahal keluarga wanita itu (ayah dan ibu) termasuk orangnya kuat dalam agama, namun itu tidak menjamin dia (anaknya) kuat pula iman nya terhadap islam . Terkutuklah lelaki itu, karena bagaimanapun saya benci dia, wanita akan selalu kalah dan lelaki akan selalu dominan dalam rumah tangga.

2 contoh di atas termasuk contoh yang cukup halus dalam KDRT (Kristenisasi Dalam Rumah Tangga) pernah saya dalam satu ruang/forum diskusi karena salah satu temannya kami ada yang menjalin hubungan dengan lelaki non muslim background keluarga ini juga cukup terpandang dan cukuypo islami dan wanita itu juga berpakaian muslim. Hingga bencana itu terjadi ketika wanita itu hamil di luar nikah dan lelaki tidak mau menikah kalau wanita itu tidak pindah agama sama dengan lelaki non muslim itu!

Wahai teman-teman kami tolong buka mata kalian,, sedari awal kita kita jauhi mencintai menaruh suka kepada kaum kafir apalagi jatuh hati kepada mereka, ketika cinta itu telah meracuni hati kita tak ada satupun yang dapat menyembuhkan kecuali Allah berkehendak atas dirimu kebaikan.

Jauh lebih baik membunuh benih itu daripada kecelakaan dan kebinasaan pada akhirnya dan kehancuran menimpa kalian. Apalagi sampai terjadi pernikahan lintas agama. Pada awal sang lelaki mau memeluk islam tapi kemudian ditengah jalan dia berkata akan kembali pada kepercayaan dulu dan terserah kalau kamu tetep pada agama kamu kita jalani masing-masing dan saya tidak keberatan dengan hal itu.

Omongan di atas kalau sepintas akan terlihat begitu toleran dan halus, namun mari kita lihat konsekuensi yang harus kita hadapi. Secara jelas ini sudah salah dan secara hokum agama mereka tidak ada hubungan perkawinan jika mereka beda agama. Dan apa hokum bagi mereka ya tentu saja zina, zina, zina, dan zina lagi. Sungguh mulut mereka begitu busuk mengutuk kami kaum mulim ini. mereka mengajak kita masuk neraka bersama mereka. Kenapa tidak karena selama kita hidup bersama dia kita akan selalu dan selalu zina. Berapa tahun kita hidup dengan dia dan selama itu pula kita zina dan mungkin dalam satu hari terjadi banyak dosa, dari bertemu, bersentuhan hingga berzina baik kering maupun basah. Tinggal hitung dan kalikan saja dengan berapa kali dan sebara besar dosa itu. Sehinga kita dapat berandai-andai kalaulah hokum nya adalah satu tusukan jarum maka tingal berapa jarum yang akan menancap di tubuh kita mungkin kalau di jadikan satu jarum tersebut akan lebih besar dari tiang listrik yang ada di sekitar kitaatao malah sebesar gunung dan itu di tancapkan dan ditusukan ke tubuh kita, dan perlu di ingat hukuman di nereka itu berulang-ulang. Mampukan kita menanggungnya?itu Cuma pengandaian yang paling ringan. Kalauhukuman zina dalam islam adalah rajam?berapa kali kita harus dirajam dalam sehari?setahun?2 tahun? Dan seterusnya?]

Sebenarnya gimana to hokum menikah dengan lekaki non muslim?

Bagikan

Jangan lewatkan

Cerita sedihku yang berulang (Kristenisasi dala, rumah tangga)
4 / 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

Diberdayakan oleh Blogger.