26 Maret, 2011

Jangan Kau Gadaikan AGama Demi cinta (Review)

Review Satu dimulai dari yang ringan ringan dulu
5. Jangan Kau Gadaikan AGama Demi cinta


Details
ISBN:9786029688627
Author:KHALID ABDILLAH
Bahasa:INDONESIA
Date Published:2010
No. of Pages:156
Dimensions (cm):14 x 20.5



Diawali dengan sebuah puisi dari Abu Aufa berjudul "Teruntuk Saudaraku se-Iman" buku ini diawali dan sebanarnya dari puisi ini mewakili isi buku yang akan kita baca.


Buku ini ceukup kecil bagi saya, cukup tipis jadi bisa kita bawa dan baca sewaktu dalam perjalan seperti saya kemarin melakukan perjalanan Surabaya Boyolali ditemani buku ini dan tidak terasa pulang pergi sudah hampir selesai membaca.


Buku ini terbagi dalam beberapa bagian bagian awal kita dihadirkan hukum nikah beda agama dan menariknya disini kita tidak hanya disuguhkan materi nikah beda agama bukan hanya menurut Islam namun semua agama yang berkembang di Indonesia pada umumnya. dan hampir semua agama melarang dan haram hukumnya menikah beda agama, kecuali Islam yang membagi hukum nikah beda agama dengan kriterianya dan Budha tidak mempermalsahkan nikah beda agama namun hanya disarankan satu agama, hal ini disebabkan pertimbangan kehidupan dalam perkawinan itu sendiri. Dibagian awal ini kita disajikan landasan-landasan orang orang yang membolehkan nikah beda agama dari agama Islam yang berhaluan liberal dan diberikan pula maslah yang tmbul ketika menjalani nikah beda agama diantaranya adalah problem mendidik anak dan soal hak waris, serta tidak lupa mengupas nikah beda agama menurut hukum di negara Indonesia ini jelas tidak sah dan tidak ada perlindungan hukum atas hal itu demikian menurut kesimpulan Prof Daud Ali tentang nikah beda agama.


Bagian kedua adalah Kontroversi Nikah Beda Agama, bagian ini hanya memperjelas bagian pertama soal pro dan kontra nikah beda agama namun lebih diperinci dengan data-data ucapan atau pernyataan yang bersangkutan baik yang menolak atau mendukung nikah beda agama. Ulil Abshar Abdallah, Prof Dr. Zainul Kmal, Aprikot, Revalino David adalah beberapa orang yang dibawakan sebagai kelmpompok pendukung nikah beda agama.


Selanjutnya dibagian ke tiga anda akan dibuat terperanjat dan mengekerutkan dahi tanda heran sekaligus emosi, kita pada bagian ini akan dibawa pada contoh real “Wajah Buram Nikah Beda Agama” modus modus licik srigala berbulu bebek dipaparkan mulai dari modus pacaran hingga menghamili kemudian memaksa pindah agama kalo mau dinikahi, setalah punya anak dipaksa pindah agama, pura-pura jadi muslim, pemerkosan dan pemaksaan pindah agama, memfoto adegan suami istri dan mengancam akan menyebarkan kalo tidak mau pindah agama dan beberapa modus yang serupa hanya dipoles dan dimodif sedikit.


Dibagian ke empat sebenarya saya kira kurang pas dengan judul buku namun sedikit menyingung soal Fenomena liberalisasi dan kristenisasi, jika kita tarik benang merah cukup jauh bisa berhubungan karena pendukung nikah beda agama adalah mereka-mereka yang berpaham liberal, liberal adalah salah satu jalan nikah beda agama dan 1000 jalan permurtadan yang tidak terasa. Dibab ini fokus pembahasan pada kristenisasi dengan modusnya seperti operasi yerikho 2000 dan doa 2002 dan tidak kalah menarik dari dukungan tokoh muslim liberal.
Nah pada bagian ke-lima ini kita akan diperkenalkan organisasi penggerak atau pendukung nikah beda agama, dinatara yang disebutkan penulis adalah Universitas Paramadina, JIL, The Wahid Institute, AKKBB (Aliansi Kebangsaan Untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan), Kajian Utan Kayu, Indonesia Conferensce on Religion and Peace (ICRP) dan tidak lupa pula disertakan nama-nama dari pembesar dan tokoh dari organisasi tersebut.


Bab selanjutnya yaitu bagian ke-enam kita diajak untuk mengenal para pendukung nikah beda agama secara personal, diantara tokoh yang diangkat penulis adalah Nurcholis majid, Abdurahman Wahid, Ulil abshar abdallah, Dr, Zainul Kamal, Azyumardi azra, Prof, Dr Siti Musdah Mulia, Zuhairi misrawi, Dawan raharjo. Tidak lupa dibagian akhir di Bab 7 kita akan mendapatkan beberapa pasangan nikah beda agama dari kalangan artis.


Teruntuk Saudaraku Se-Iman


Menunggu memang melelahkan jiwa
Pangeran yang dinanti di manakah gerangan
Namun …
Tidaklah sebanding artinya kalau kau gadaikan agama karena gundah gulana
Bukankah kakanda kelak juga akan di surga ?
Lalu mengapa tak tunggu saja ia datang berkereta kencana bertahta emas permata
Cinta, entah berapa banyak pahlawan yang tercipta karenanya..
Juga kadang melahirkan para pecundah
Ia laksana kobaran api yang berasal dari satu titik bara, menyuluh namun dapat pula membakar.
Impian karena cinta dapat membuat hati dan raga terselimutio bahagia ..
Memompa harapan yang keluar masuk melalui butiran darah ..
Mengharapkan belahan jiwa yang siap mendampingi saat tawa dan air mata ..
Hingga terbentang siluet istimewa seorang wanita yang telah menikah, mengandung, dan melahirkan si kecil .. dengan selimut kasih sayang penuh luapan cinta ..


Cinta akan membentuk keluarga sakinah, mawadah wa rahmah ..
Karena kesamaan Iman dan agama dalam naungan Ridha Allah
Jangan biarkan sediikitpun celah hatimu terbuka dengan cinta terselubung haleluyyah
Karena cinta seperti itu akan merangas aqidah
pernikahan dengan berbeda keyakinan tidak akan melahirkan ketentraman jiwa,
Karena ia adalah Zina
Kelak , dapatkah engkau menjawab, jika anakmu bertanya,
Mengapa ayah selalu pergi hari minggu, sedangkan dirimu ruku' dan sujud ..
Bisakah engkau menjelaskan saat anak laki-lakimu bertanya ..
Mengapa ayah tidak menghadiri shalat jum'at
padahal engkau panjang lebar menjelaskannya..
Atau, mengapa ayah tidak mengucapkan Bismillah tapi atas nama Bapa, Putra dan Roh Kudus ?
Juga mengapa tuhannya ada 3 sedangkan dirimu selalu mengucapkan Ahad .. Ahad .. Ahad
Mampukah engkau menjelaskan itu .. ?


(Abu Aufa)


Penulis yang lahir tahun 1987 cuma selisih dua tahun darri saya ini mampu membawakan materi ini dengan cukup ringan dengan bahasa yang mudah dipahami pembaca baik yang awam sekalipun, akhir kata ini buku recomended buat yang lagi mengalami problema perbedaan keyakinan dalam menjalin cinta dan menambah pembendaharan pengetahuan tentang realitas nikah beda agama.


Surabaya, 21 Maret 2011  http://widiy.blogspot.com/

Bagikan

Jangan lewatkan

Jangan Kau Gadaikan AGama Demi cinta (Review)
4 / 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

SILAHKAN BERKOMENTAR UNTUK KASIH MASUKAN

Diberdayakan oleh Blogger.