06 Februari, 2017

Memendam Masalah atau Melupakan Masalah ?

Setiap kali memiliki masalah biasanya kita dihadapakan pada dua pilihan, menyimpanya sendiri atau menceritakan kepada orang yang kepada orang lain, Terus terang untuk saya, saya terlalu berat untuk mengambil opsi kedua, menceritakan masalah ku kepada orang lain membuat saya berfirikir jauh, berfikir tentang respon dia terhadap masalah saya, apalagi ke lawan jenis, hampir hampir bisa saya pastikan dia akan salah menerima, atau malah bisa salah paham, salah rasa, dan terlebih lagi, ada yang memanfaatkan hal itu.

Bahkan mungkin aku tidak percaya dengan diri ku sendiri ? kenapa masalah ini bisa terjadi, seharusnya aku tidak seperti ini,

Bahkan mungkin  aku tidak sepenuhnya percaya dengan orang tuaku sendiri, maslah masalah berat yang saya hadapi, jarang saya ceritakan masalah itu kepada orang tua, paling crita setelah masalah itu selesai atau pecah.

Saya lebih percaya bercerita dengan pencipta saya, itu membuat saya merasa "aman"

Allah tidak akan menertawakan masalah saya
Allah tidak akan salah paham
Allah tidak akan salah mengerti
Allah tidak akan baper
Allah tidak akan mengambil keuntungan dari masalah saya

Kembali ke masa dulu waktu SMK, semenjak itu aku sudah sadar, ketika seseorang mempunyai masalah dalam kehidupanya dan ia tergantung dengan orang lain, temen temen sudah menyadari apa yang bisa mereka "dapatkan" , mereka mencari orang orang dari sekolah lain dari SMEA [cewek] yang mendapatkan masalah dari kelulusan, karena wanita lebih mudah didapatkan ketika mereka ada masalah, akan selalu ada orang orang seperti itu, orang orang yang memanfaatkan kesulitan orang lain untuk mendapatkan kesenenangan dia sendiri , saya tidak sebut itu kebahagiaan, karena itu bukan kebahagian, itu hanya senang senang, ibarat premen karet setalah habis manisnya karetnya akan dibuang,

Saya menyadari beberapa orang dari sikap yang saya ambil, [menyimpan masalah ], berdampak ke psikoligi saya,
  • Saya merasa pengecut,
  • Pada masa masa awal masalah dan memendamnya saya akan sulit konsentrasi karena saya mencoba berfikir dan berbicara dengan diri saya sendiri dalam frekuensi yang sangat rapat, saya meyakinkan, masalah ini tidak benar benar masalah, ini hanya sebuah masalah, bukan masalah yang harus saya besar-besarkan, 
  • Saya merasa ada kebahgian yang hilang, sebagian itu hilang terisi dengan msalah , ibarat sebuah gudang pikiran dan hati saya, saya menempatkan banyak kebahagian, tapi disudut sudut tertentu dari gudang itu saya menyimpang masalah,
Setiap orang memiliki caranya sendiri sendiri untuk memendam masalahnya, saya lebih senang diam kemudian saya berbicara dengan diri sendiri, kemudian melupakanya,

Bagikan

Jangan lewatkan

Memendam Masalah atau Melupakan Masalah ?
4 / 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

SILAHKAN BERKOMENTAR UNTUK KASIH MASUKAN

Diberdayakan oleh Blogger.