PRIA BERJANGGUT DI-IDENTIKKAN DENGAN KAMBING http://myquran.org/forum/index.php/topic,45157.0.html |
Candaan yang berujung dosa
saya dapatkan dari forum yang bisa menjadi penjelasan fenomena sunnah yang terlupakan
Dari suatu pertemuan arisan keluarga terjadi dialog (yang bersifat guyonan/canda), salah seorang anggota keluarga (katakan si A) sambil tersenyum melihat kepada seorang lainnya berbadan gemuk (B) dan berjanggut lalu berkata: "sebentar lagi idul ad'ha kambing kita makin gemuk". Oleh si B dijawab dengan canda juga: " Iya kalau berjanggut itu kambing, kalau cuma berkumis saja itu kucing, tidak berkumis dan tidak berjanggut itu anjing". Terdengar gelak tertawa yang ramai dari seluruh hadirin, kemudian ada yang bertanya: "bagaimana kalau berkumis dan berjanggut?". Oleh anggota keluarga lainnya menjawab: " kalau berkumis dan berjanggut itu maling" terdengar lagi gelak tertawa dari hadirin. Seorang anggota keluarga lainnya (katakan D) berkata: "si B ini kan termasuk kelompok PAJERO (PAsukan JEnggot Rosul)" , namanya juga arisan keluarga yang sering dilakukan dengan dialog dialog guyonan.
Demikian dialog singkat itu, sekarang sampai dimana hukum mencukur janggut bagi pria, Rasulullah SAW bersabda bahwa kita harus memotong pendek/mencukur kumis, dan membiarkan janggut tumbuh panjang.
Ada yang mengatakan zaman sekarang ini mencukur janggut itu boleh, karena kalau pria berjanggut kelihatan lebih tua, kumuh dan tidak rapi, menjadi salah satu faktor penghalang ber bisnis dengan perusahaan perusahaan asing dan sering di identikkan dengan "teroris" , kalau Anda akan bepergian ke Eropa, Amerika dan Australia dan Anda berjanggut pasti visa Anda tidak keluar.
Pengusaha pengusaha dari Arab Saudi (termasuk raja dan menteri menterinya) serta Negara Timur Tengah lainnya kebanyakan mencukur janggut dan memelihara kumis atau hanya membiarkan sedikit saja janggut tumbuh . bahkan Raja Yordania Pangeran Hassan yang mengaku sebagai keturunan langsung dari Nabi Muhammad SAW mencukur janggut dan kumisnya.
Di Indonesia ini banyak "Ulama", "Kyai" ,"Ustadz", "Cendekiawan Muslim", "Tokoh Islam" yang mencukur habis janggutnya, Nah mungkin Akhwan ada yang bisa membantu memberikan penjelasan, karena mencukur janggut itu menyelisihi sunnah Rasulullah SAW, apakah hukumnya mencukur janggut itu haram, makruh atau mubah.
Wassalam.
tanggapan teman-teman
Cattan: tapi beliau bukan bagian ataupun inspirator dari "Fasis Berjenggot" yang lagi trend
http://64.203.71.11/kompas-cetak/0408/21/Fokus/1219901.htm
Agus Salim, Manusia Merdeka
............................. ........................
Bahkan oleh wartawan yang juga aktivis sosialis Belanda, Jef Last, dikatakan bahwa Agus Salim juga menguasai “bahasa kambing dan kuda". Dalam suatu pertemuan setiap akhir kalimat yang disampaikan Agus Salim disambut oleh para pemuda dengan sahutan mbek, mbek, mbek. Itu untuk mengejek janggutnya Agus Salim yang panjang seperti janggut kambing. Salim menukas “Tunggu sebentar. Sungguh menyenangkan, kambing-kambing pun mendatangi ruangan ini untuk mendengar pidato saya. Sayang mereka kurang mengerti bahasa manusia sehingga menyela dengan cara yang kurang pantas. Saya sarankan kepada mereka agar keluar ruangan sekedar makan rumput di lapangan. Kalau pidato saya untuk manusia ini selesai, mereka akan disilakan masuk kembali dan saya akan berpidato dalam bahasa kambing untuk mereka". Keadaan menjadi terbalik, para pemuda itu tidak keluar tetapi diam karena malu.(Kencang Perangin2 myQ Aktivis)
Assalamu'alaikum. Saya new comer nih mau ikutan nimbrung.
Menurut saya, yg jadi masalah di sini bukan pengetahuan mereka tentang hukum fiqih dalam masalah memelihara janggut. Saya yakin kebanyakan dari kita pun sudah mengerti bahwa hukumnya adalah sunnah. Yg jadi masalah, menurut pemahaman saya yg dhaif ini, adalah kesiapan kita dalam mengamalkannya.
Jadi kalau kita memang belum mampu mengamalkannya, ya sudah tidak usah mencela, serta berdo'a agar suatu saat kita pun mampu mengamalkannya. Karena alangkah ruginya apabila kita sudah mengetahui sebuah perkara sunnah tapi kita enggan untuk mengamalkannya. Dan alangkah celakanya apabila kita sampai mencela sunnah.
'Afwan bila ada salah2 kata . Jazakallah. (atenk myQ Newbie)
yang mau berjenggot ya silahkan yang enggak ya silahkan, jika memang memelihara jenggot berpahala kita yang dapet kalau gak berjenggot berdosa kita yang dapet dosanya semua sudah saling mengingatkan dengan dalil2 dan berbagai alasan, kenapa masih diperdebatkan juga
(iorme_vga myQ Aktivis)
ok, case closed
dan perhatikanlah ayat ini:
"Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu..."
(Al-Qasas :55)
"Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan"
(Yunus: 41)
tidak usahlah saling memaksakan pendirian masing-masing,
sunnah telah diberikan, masalah diterima atau tidak, itu pendirian masing-masing..
semoga bermanfaat bagi saya, dan bagi pihak-pihak yang berdebat dan berselisih paham..
SILAHKAN BERKOMENTAR UNTUK KASIH MASUKAN